0
Tuesday 22 January 2019 - 17:47
Inggris dan Gejolak Suriah:

Inggris Akan Menarik Jet Tempur dari Suriah Setelah Keputusan Penarikan Trump

Story Code : 773553
Royal Air Force Tornado GR4 fighter jet.jpg
Royal Air Force Tornado GR4 fighter jet.jpg
Komandan Inggris mengkonfirmasi pada hari Senin (21/1) bahwa setidaknya delapan jet RAF Tornado akan kembali ke pangkalan mereka di Inggris bulan depan, mengurangi enam dari total jumlah pesawat Inggris yang berkomitmen untuk serangan udara pimpinan AS di negara itu, Daily Mail melaporkan.

Keputusan itu muncul setelah pengumuman Trump pada bulan Desember bahwa pasukan militer AS akan mengevakuasi Suriah karena misi mereka untuk "mengalahkan Daesh" telah berakhir.

AS dan Inggris, bersama sekutu mereka yang lain, telah menggempur dugaan posisi Daesh di Suriah sejak 2014.

Selain jet tempur, London juga telah mengerahkan sejumlah pasukan khusus ke beberapa bagian Suriah untuk melakukan misi rahasia dalam koordinasi dengan lebih dari 2.000 tentara Amerika yang ditempatkan di berbagai pangkalan di seluruh negara yang dilanda perang.

Tornado yang sudah tua itu dijadwalkan akan pensiun pada bulan Maret tetapi para pejabat Inggris menunda rencana untuk menggantikan mereka setelah keputusan Trump, kata laporan itu.

"Apa pun yang [AS] lakukan di lahan operasional mempengaruhi kami," sumber RAF yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Mail, membenarkan bahwa keputusan itu "tidak diragukan lagi" termasuk angkatan udara.

Penarikan yang direncanakan meninggalkan Inggris dengan enam jet Topan Eurofighter canggih dan sekitar 10 drone Reaper untuk melakukan operasi di masa depan.

Laporan itu mengatakan London juga akan mengurangi jumlah pasukan khususnya di Suriah dalam beberapa minggu mendatang.

"Inggris tetap berkomitmen penuh untuk memerangi Daesh [IS], dan pensiunnya Tornado tidak akan mengarah pada pengurangan kemampuan kontribusi RAF pada koalisi global," Mail tersebut mengutip juru bicara Kementerian Pertahanan AS.

1 dari 3 jet tempur Inggris tidak dapat terbang, termasuk Topan

Terungkap pada hari Senin (21/1) bahwa setidaknya sepertiga dari armada besar jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Inggris, termasuk beberapa Topan, tidak dapat terbang.

Data yang disediakan berdasarkan undang-undang Kebebasan Informasi (FOI) menunjukkan bahwa 142 dari 434 pesawat RAF baik dalam perbaikan atau dipakai - dikanibal untuk suku cadang atau disimpan untuk penggunaan di masa mendatang.

Jet-jet yang tidak dapat terbang termasuk 55 dari seluruh armada RAF dari 156 Topan, yang telah digunakan Inggris dalam operasi Suriah.

Mereka adalah jet yang sama yang digunakan RAF untuk mencegat jet Rusia atau asing lainnya yang kadang-kadang terbang di dekat wilayah udara Inggris.[IT/r]
 
Comment