0
Thursday 24 January 2019 - 17:00
Krisis HAM di AS:

Trump Anulir Hak-hak Transgender

Story Code : 773992
Donald Trump. US President.jpg
Donald Trump. US President.jpg
"Tuan Readler memiliki catatan agrumen hukum yang ekstrem dan meragukan," bunyi surat penolakan kami, "terkadang melewati batas pembelaan yang berlebihan, dalam mendukung upaya pencabutan hak-hak sipil individu."

Readler saat ini bertugas dan sampai saat ini memimpin Divisi Sipil Kejaksaan Agung yang dipimpin Jeff Sessions. Di divisi itu dia telah membuat argumen hukum di balik sejumlah serangan Pemerintahan Trump dan orang-orang LGBT serta hak-hak sipil secara umum. Readler memiliki kesamaan penting dengan Kavanaugh: dia bisa membantu menyabotase Undang-undang Layanan Kesehatan Terjangkau (ACA).

Argumen Readler terhadap undang-undang itu sangat ekstrem, hingga seorang jaksa ternama Kementrian Kehakiman memilih mundur daripada mengikuti arah itu. Dua jaksa lain juga menolak untuk menandatanganinya.

Seperti di dalam surat kami, Readler juga memimpin upaya Kementrian Kehakiman untuk mencabut perlindungan ACA - undang-undang federal pertama yang secara eksplisit melarang diskriminasi seks di layanan kesehatan - terhadap pasien-pasien transgender.

Readler juga menjadi jaksa yang memimpin pembelaan upaya pemerintah yang sembrono untuk melarang orang-orang transgender mengabdi di militer. Larangan itu murni perpaduan prasangka dan ketidakpeduliaan Presiden - seperti dikonfirmasi dalam laporan terbaru. Tapi, Readler terus memimpin pembelaan atas larangan itu dari satu pengadilan ke pengadilan lain, tempat upaya itu digugurkan karena tidak berdasar, tidak diperlukan, dan inskonstitusional.

Catatanya yang menghebohkan menempatkan Readler sama seperti Jeff Mateer, calon yang diajukan Trump, yang secara literal merendahkan anak-anak transgender. Readler juga disamakan dengan Hakim Agung Kavanaugh, yang mengambil posisi yang sama terhadap ACA dan hak semua orang yang memenuhi akses layanan kesehatan.

Penunjukan Hakim Agung Kavanaugh adalah penghinaan besar terhadap hak-hak transgender Amerika - khususnya setengah dari orang-orang transgender yang mengalami kekerasan seksual.

Menurut NCTE, tidak akan ada orang transgender yang akan mendapatkan persidangan adil dan tidak bias di hadapan Hakim Agung Kavanaugh. Begitu juga dengan Chad Readler - yang sedikit lagi membantu upaya pemerintah untuk mencabut kemajuan hak-hak kita.
 
 
 
Comment