Menteri Iran: Peluncuran Satelit Iran Tidak Ada hubungannya dengan Rudal

Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan peluncuran satelit negara itu tidak pernah dimaksudkan untuk tujuan militer atau terkait dengan program rudal Republik Islam.

Pernyataan itu diutarakan dalam upacara yang diadakan di Tehran pada hari Minggu, 03/02/19, untuk memperingati Hari Teknologi Luar Angkasa Nasional.

Azari Jahromi mengatakan beberapa negara Barat berbohong dengan mengatakan bahwa Iran bertujuan untuk mengembangkan program misilnya melalui peluncuran satelit.

Dua organisasi internasional memantau program luar angkasa Iran dan mengkonfirmasi bahwa program itu dimaksudkan untuk tujuan damai, tambahnya.

Namun, menteri lebih lanjut mengatakan, program luar angkasa itu menjadi target sanksi, yang justru hanya menyebabkan negara itu berdiri sendiri di wilayah.

Awal pekan ini, Azari Jahromi mengatakan bahwa satelit canggih buatan dalam negeri yang dijuluki "Dousti" (persahabatan) direncanakan akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Iran dalam beberapa tahun terakhir membuat kemajuan besar dalam teknologi ruang angkasa berkat upaya yang dilakukan oleh para ilmuwan lokalnya.

Negara ini berhasil meluncurkan satelit pengolah data pribumi pertamanya, Omid (Hope), ke orbit pada Februari 2009.

Pada Februari 2017, Presiden Iran Hassan Rouhani meluncurkan 3 pencapaian baru dalam industri luar angkasa, termasuk Payam, yang dibuat di Universitas Teknologi Amirkabir Tehran dengan misi untuk mengambil gambar survei pada resolusi di bawah 40 meter. Dilengkapi dengan berbagai teknologi buatan sendiri, satelit itu menuju orbit dengan operator lokal.

Pada bulan Juli 2017, Iran meresmikan Pusat Luar Angkasa Nasional Imam Khomeini dengan peluncuran uji coba yang sukses pembawa satelit buatan sendiri yang dijuluki Simorgh.

Pusat Antariksa Nasional Imam Khomeini, yang merupakan rumah bagi platform peluncuran tetap pertama Iran, mengelola pengembangan, peluncuran, dan navigasi pembawa satelit Iran.

Dirancang dan dibangun sesuai dengan standar internasional, Pusat Antariksa Nasional Imam Khomeini akan menangani semua proyek ruang angkasa di orbit rendah-Bumi (LEO). [IT/Onh]