0
Sunday 10 February 2019 - 20:15
AS dan Gejolak Politik Venezuela:

Laporkan: AS Hendak Mendorong Resolusi Anti-Maduro

Story Code : 777212
United Nations Security Council meets at UN Headquarters.jpg
United Nations Security Council meets at UN Headquarters.jpg
Menurut salinan dokumen yang diperoleh Bloomberg, resolusi itu juga menyerukan "segera memulai proses politik yang mengarah pada pemilihan presiden yang bebas, adil, dan kredibel" di Venezuela.

Dokumen itu juga menuduh pemerintah Maduro menyebabkan "keruntuhan ekonomi" di negara Amerika Latin itu, yang telah mendorong jutaan pengungsi dan migran meninggalkan Venezuela "untuk mencari makanan, obat-obatan dasar, dan peluang di negara lain di kawasan itu".

Agar resolusi dapat disahkan, diperlukan sembilan suara yang mendukung dan tidak ada suara yang bertentangan dari salah satu dari lima anggota tetap DK PBB, termasuk Rusia, AS, Inggris, Prancis dan Cina.

Sebelumnya pada hari Minggu, sebuah sumber diplomatik mengatakan kepada Sputnik bahwa Rusia telah menyiapkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB sendiri "untuk mendukung Venezuela".

Pada hari Sabtu (9/2), kantor berita AP melaporkan bahwa truk-truk AS yang penuh makanan dan obat-obatan telah tiba di perbatasan Venezuela di dekat kota Cucuta, Kolombia. Namun, militer Venezuela dilaporkan memblokir jembatan Tienditas sehingga truk tidak dapat memasuki Venezuela.

BBC mengutip Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang mengatakan bahwa negaranya "tidak pernah, juga kita, menjago negara pengemis".

Dia juga menegaskan bahwa AS telah mendeklarasikan krisis kemanusiaan di Venezuela untuk menciptakan "kedok bagi rencana militer pemerintah Trump".

"Seluruh krisis di Venezuela adalah karena Amerika Serikat menjatuhkan sanksi dan memblokade keuangan," kata Maduro.

Setelah pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela pada 23 Januari, Maduro memanggilnya "boneka" AS dan menuduh Washington, yang telah menyatakan bahwa dia memiliki semua opsi di atas meja sehubungan dengan tanggapan terhadap krisis Venezuela, pengorganisasian kudeta di negara Amerika Latin.

AS dan beberapa sekutunya telah mengakui Guaido sebagai presiden sementara, sementara Rusia, Cina, Meksiko dan beberapa negara lain mengatakan mereka mengakui Maduro sebagai satu-satunya presiden sah Venezuela.[IT/r]
 
Comment