Faksi Palestina Memprotes Partisipasi Arab di Konferensi Warsawa

Nabil Shaath, penasihat Kepala Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menulis dalam sebuah kolom yang diterbitkan oleh surat kabar Zionis Israel Haaretz bahwa konferensi Warsawa kurang kredibilitas karena bertujuan untuk "menormalkan" pendudukan Zionis Israel atas wilayah Palestina.

"Dengan sepenuhnya berpihak pada pemerintah Zionis Israel, [Amerika] telah mencoba untuk menormalkan pendudukan Zionis Israel dan penolakan sistematis hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri," katanya.
Saeb Erekat, sekretaris jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, menyebutnya "upaya untuk memotong" Inisiatif Perdamaian Arab.

Sementara itu, gerakan perlawanan Palestina, Jihad Islam, mengecam keikutsertaan Arab dalam pertemuan itu, dan apa yang terjadi setelah jabat tangan yang diumumkan dan tidak diumumkan dengan Netanyahu sebagai konspirasi melawan Palestina.

"Pertemuan-pertemuan itu (dengan Netanyahu) adalah tanda aib di dahi semua orang yang bergegas menuju normalisasi hubungan dengan entitas Zionis," kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan.

"Pertemuan semacam itu di Warsawa mendorong para pembunuh untuk terus melanjutkan kejahatan mereka terhadap rakyat dan bangsa kita," kata pernyataan itu, mencatat bahwa para peserta Arab dalam konferensi Warsawa adalah mitra dalam kejahatan ini.[IT/r]