0
Sunday 17 February 2019 - 00:40

Hassan Nasrallah: Pasukan Perlawanan yang Mengakhiri ISIS, Bukan Amerika Serikat

Story Code : 778405
Syed Hassan Nasrallah
Syed Hassan Nasrallah
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan, pasukan Pertahanan Islam yang mengakhiri ISIS di wilayah, sementara tentara AS hanya menunda penghapusan ISIS.

Pernyataan itu diutarakan Sayyeid Hassan pada Sabtu, 16/02/19, dalam peringatan 40 tahun Revolusi Islam. Sekjen Hizbullah itu mengatakan, demo jutaan rakyat Iran adalan pesan kuat kepada rezim AS dan Israel bahwa rakyat Iran masih mendukung pemerintah mereka meskipun mendapat tekanan dari asing.

Nasrallah juga mengkritik media negara-negara Teluk Persia yang tidak meliput jumlah jutaan orang Iran yang demonstrasi saat ulang tahun revolusi, dan mengatakan bahwa "tidak ada outlet media yang didanai oleh Teluk Persia di negara-negara Arab yang memuat demonstrasi kuat Iran."

Mengacu pada krisis Yaman, Hassan Nasrallah menggambarkan perang sebagai perang AS dan Israel yang dilakukan oleh Saudi dan UEA.

"Semua orang Arab dan Muslim di wilayah tersebut menolak normalisasi hubungan dengan rezim Israel dan plot itu dikutuk dan ditolak di seluruh wilayah", katanya.

Mengenai nasib akhir ISIS di kawasan, dikatakannya, ISIS telah dieliminasi karena tidak ada kehadiran ISIS di Irak, Suriah dan Libanon lagi. Dia menolak klaim Amerika bahwa mereka berperang melawan ISIS, dan menyebut bahwa AS menciptakan kelompok teroris tersebut. "Pemerintah Amerika selama masa Obama dan Trump menciptakan ISIS di Irak dan memperluasnya ke Suriah," kata Nasrallah.

Dia lebih lanjut mengatakan, para pejabat AS termasuk Clinton dan Trump mengaku AS menciptakan ISIS.

"Amerika menyebabkan keterlambatan dalam memutus pertempuran melawan ISIS di Suriah, Bu Kamal. dan orang-orang munafik AS menggunakan ISIS untuk kembali ke Irak dan menduduki Suriah".

Menurut Nasrallah, Trump mencegah pembebasan wilayah ISIS oleh pasukan poplar Suriah dan Irak, terutama di Bu Kamal Suriah, kemudian Amerika mengklaim mengakhiri ISIS.

"Perlawananlah yang menghancurkan ISIS dan mengakhiri kejahatannya."

Terkait dengan konferensi yang disponsori AS tentang perdamaian dan keamanan di wilayah Timur Tengah yang diadakan di ibukota Polandia, Nasrallah mengatakan pertemuan puncak Warsawa bertujuan untuk membunuh Palestina dan mengisolasi Iran.

"Iran selalu siap membantu Libanon, dan pemerintah Libanon menolak bantuan Iran karena campur tangan AS dan Saudi", tegasnya.

Saat ini Libanon menderita kekurangan listrik karena pertengkaran politik, dan beberapa mantan pejabat Libanon tidak ingin bantuan Iran di bidang listrik dan obat-obatan karena campur tangan asing.

Di tempat lain dalam pidatonya, Nasrallah menolak klaim pemerintah AS tentang kehadiran Hizbullah di Venezuela, "Kami menolak apa yang dikatakan orang Amerika tentang pengaruh Hizbullah di Venezuela. Kami memperkuat Venezuela melawan keinginan kuat AS, dan klaim AS tentang pengaruh kami adalah konyol. Tidak ada grup, jaringan, atau organisasi yang berafiliasi dengan kami di Amerika Latin, dan kami tidak memiliki organisasi di luar negeri," tandasnya. [IT]
Comment