0
Sunday 17 February 2019 - 01:42

Putin: Pemerintah Suriah Harus Ambil Alih Wilayah yang Ditempati Militer AS

Story Code : 778411
Para kepala negara di KTT Iran-Rusia-Turki ke-4 tentang Suriah di Sochi (Mehr)
Para kepala negara di KTT Iran-Rusia-Turki ke-4 tentang Suriah di Sochi (Mehr)
Pemerintah Suriah harus mengambil alih wilayah Suriah yang kini ditempati militer AS, saat Washington menarik pasukannya.

Usulan itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin usai menggelar pertemuan membahas penyelesaian damai di Suriah dengan pemimpin Turki dan Iran di Sochi, Kamis (14/2/2019).

Dalam pertemuan yang digelar Rusia, Putin bersama dengan Presiden Iran Hasan Rouhani dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas skenario perdamaian di Suriah, setelah AS menarik pasukannya. "Satu-satunya solusi yang tepat adalah dengan memindahkan kendali wilayah-wilayah itu di bawah pemerintah Suriah," kata Putin, dilansir The New Arab, Jumat (15/2/2019).

Ditambahkan Presiden Erdogan, penarikan tentara AS tidak seharusnya berakhir dengan adanya kekosongan kekuasaan. Pasukan AS dikabarkan bersiap untuk pergi meninggalkan Suriah pada April mendatang, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penarikan diri militer Amerika dari negara konflik itu pada Desember lalu.

Rusia bersama Iran dan Turki juga telah menyepakati untuk mengambil langkah lebih lanjut guna menstabilkan situasi di Provinsi Idlib, Suriah barat laut.

Putin mengatakan kepada pemimpin Turki dan Iran bahwa kelompok teroris di Idlib harus "diberantas" dan meminta kedua negara untuk mempertimbangkan langkah nyata untuk menghancurkan "sarang teroris".

Erdogan menambahkan, satu-satunya cara untuk menjaga keutuhan wilayah di Suriah adalah dengan mengusir pasukan Kurdi dari Manbij dan wilayah di timur Sungai Eufrat.

Pernyataan Erdogan itu bertujuan untuk menciptakan zona penyangga di timur laut Suriah demi melindungi perbatasannya dari kelompok Kurdi yang dianggap "teroris". [IT]



 
Comment