0
Tuesday 19 February 2019 - 15:41

Trump Desak Militer Venezuela Lengserkan Nicolas Maduro

Story Code : 778783
Presiden Venezuela Nicolás Maduro dan istrinya, Cilia Flores, melambaikan kepada para pendukung di Caracas pada hari Selasa (Orangel Hernandez / Agence France-Presse )
Presiden Venezuela Nicolás Maduro dan istrinya, Cilia Flores, melambaikan kepada para pendukung di Caracas pada hari Selasa (Orangel Hernandez / Agence France-Presse )
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendesak militer Venezuela untuk meninggalkan dukungannya terhadap Presiden Nicolas Maduro.

Dalam pidatonya di Miami, di hadapan masyarakat Venezuela di AS, Trump memperingatkan bahwa "pandangan seluruh dunia" tertuju kepada mereka yang mendukung kekuasaan Maduro. Trump mengatakan mereka yang terus mendukung pemerintahan Maduro telah mempertaruhkan masa depan dan nyawa mereka sendiri.

Pidato Trump ini merupakan upaya lebih lanjut campur tangan di Venezuela dengan menggati pemimpin oposisi, Juan Guaido.

Namun Presiden Venezuela Nicolas Maduro sejauh ini menolak mengundurkan diri atau menggelar pemilu presiden, walaupun ada tekanan internasional yang terus meningkat.

Dalam pidatonya, Trump mengecam pemerintah Venezuela yang dia sebut sebagai "kediktatoran yang gagal".

Dia menggambarkan Presiden Maduro sebagai "boneka Kuba" dan menuduh "segelintir orang di puncak rezim Maduro" melakukan korupsi dan menyembunyikan uang.

"Kami tahu siapa mereka dan kami tahu di mana mereka menyimpan miliaran dolar yang telah mereka curi," katanya.

Dia juga meminta militer Venezuela untuk memastikan keselamatan Guaido dan para pengunjuk rasa dari kubu oposisi.

"Mereka mempertaruhkan masa depan mereka, mereka mempertaruhkan hidup mereka dan masa depan Venezuela untuk seorang pria yang dikendalikan oleh militer Kuba dan dilindungi oleh pasukan pribadi tentara Kuba," kata Trump.

Presiden AS itu juga mengatakan dia yakin militer memiliki "peran sangat penting" dalam transisi negara tersebut apabila mereka memberikan dukungan kepada kubu oposisi.

Dia lantas mendesak militer Venezuela untuk menerima "tawaran" dari pemimpin oposisi perihal amnesti atau menghadapi segala konsekuensi.

"Anda (militer Venezuela) akan kehilangan segalanya," Trump memperingatkan. Di hadapan massa, Trump mengulangi dukungannya kepada Guaido sebagai pemimpin negara yang sah.

Dia mengatakan bahwa dia masih mengupayakan perubahan yang damai di Venezuela, tetapi menegaskan bahwa "semua opsi terbuka".

Sanksi ekonomi yang diterapkan AS membuat Maduro terus tertekan, sementara ketegangan masih berlanjut terkait pengumpulan bantuan internasional yang dilakukan Guaido.

Maduro terpilih kembali untuk masa jabatan keduanya pada tahun lalu, yang dianggap oleh oposisi kontroversi.[IT/Detik]



 
Comment