QR CodeQR Code

Benua Afrika Lebih Senang dengan China Ketimbang Negara Eropa

13 Mar 2019 05:50

Islam Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa, 12/03/19, memperingatkan risiko kedaulatan negara-negara Afrika atas meningkatnya kehadiran ekonomi China di benua itu. Pernyataan Macron diutarakan ketika ia berkunjung ke timur benua itu, di negara Djibouti.


Macron tiba di Djibouti untuk menegaskan kembali pengaruh Prancis di bawha bekas koloni di Tanduk Afrika tempat China membangun pangkalan militer dan menginvestasikan miliaran dolar untuk infrastruktur.

Pemimpin Prancis, yang juga akan mengunjungi Kenya dan Ethiopia dalam turnya saat ini, memperingatkan bahwa kondisi pinjaman China bisa berbahaya dalam jangka panjang.

"China adalah kekuatan dunia yang hebat dan telah memperluas kehadirannya di banyak negara, terutama di Afrika, dalam beberapa tahun terakhir," katanya bersama Presiden Djibouti Ismail mar Guelleh.

"Tetapi apa yang dapat terlihat baik dalam jangka pendek ... sering dapat berakhir menjadi buruk dalam jangka menengah dan panjang.

"Saya tidak ingin generasi baru investasi internasional, melanggar batas kedaulatan mitra sejarah kami, atau melemahkan ekonomi mereka," tambah Macron.

China pada bulan September tahun lalu mengatakan, akan membantu Afrika untuk mengembangkan negara, bukan menumpuk hutang, karena pemerintah China menjanjikan $ 60 miliar kepada negara-negara Afrika. China juga menolak kritik negaranya membebani benua itu dengan beban yang tidak berkelanjutan.

Djibouti berlokasi strategis di pintu masuk selatan ke Laut Merah pada rute ke Terusan Suez dan terdapat pangkalan angkatan laut terbesar Prancis di Afrika dengan 1.400 personil Prancis yang digunakan untuk melatih pasukan Afrika dan memantau Tanduk Afrika dan Yaman.

Sementara Djibouti dianggap sebagai pos terdepan Prancis di masa lalu, dan Macron hanyalah pemimpin Prancis kedua yang mengunjungi negara kecil dengan populasi 1 juta orang dalam 20 tahun terakhir.

Sebagai pengingat akan kehadiran Beijing yang terus meningkat di negara Afrika ini, Macron diterima di istana kepresidenan baru Djibouti yang dibangun oleh Tiongkok.

"Bisnis adalah bisnis. Orang China berinvestasi di sini, sedangkan orang Prancis tidak kompetitif," kata seorang pejabat pemerintah Djibouti. "Orang Prancis terlambat, sangat terlambat. Dan mereka tidak punya uang", katanya.

Presiden Djibouti menuduh Prancis pada 2015 meninggalkan Djibouti dan berinvestasi sangat sedikit di sana.

Macron mengatakan perusahaan Prancis siap berinvestasi di Djibouti untuk jangka panjang tetapi lingkungan bisnis yang lebih baik diperlukan untuk menopang daya tarik negara itu kepada investor.

Tidak ada kesepakatan komersial yang ditandatangani selama kunjungannya, menurut laporan AFP.

Beijing memberikan bantuan keuangan, mengembangkan hasil industri di Djibouti dan mencurahkan investasi ke proyek-proyek infrastruktur, termasuk meningkatkan jalur kereta api Prancis yang dibangun pada 1917 yang menghubungkan Djibouti dengan ibukota Ethiopia, Addis Ababa.

Bank-bank pemerintah China juga telah mendanai pembangunan infrastruktur di Afrika. Banyak pemimpin Afrika memuji China karena bersedia mendanai proyek-proyek yang sangat dibutuhkan untuk membantu memulai ekonomi mereka dengan birokrasi yang lebih sedikit daripada lembaga multilateral seperti Bank Dunia. [IT]


 


Story Code: 782976

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/782976/benua-afrika-lebih-senang-dengan-china-ketimbang-negara-eropa

Islam Times
  https://www.islamtimes.org