0
Saturday 16 March 2019 - 23:34
AS dan Gejolak Timur Tengah:

Diplomat AS Akan Mengunjungi Timur Tengah Minggu Depan untuk Mendesak Pesan Anti-Iran

Story Code : 783688
Mike Pompeo, US Secretary of State..jpg
Mike Pompeo, US Secretary of State..jpg
Pompeo akan terbang ke Timur Tengah pada hari Selasa (19/3), berhenti terlebih dahulu di Kuwait sebelum menuju ke Zionis Israel dan Lebanon, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Robert Palladino, Jumat (15/3).
 
Diplomat top AS "akan bertemu dengan berbagai pejabat regional untuk membahas masalah dan tantangan regional, [termasuk] oleh Iran dan proksi Iran," tambah juru bicara itu.
 
"Hal umum di masing-masing tempat itu adalah membantu negara-negara itu meningkatkan upaya mereka untuk mendorong kembali melawan Republik Islam Iran," kata Pompeo kepada Fox News, Kamis (14/3).
 
Di Lebanon, tempat Pompeo melakukan perjalanan setelah Zionis Israel, salah satu topik utama adalah gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah.
 
Kunjungan itu terjadi pada saat semua petualangan militer AS di wilayah tersebut berubah menjadi quagmir (lumpur maut) yang telah menghantui beberapa pemerintahan AS.
 
Pompeo melakukan perjalanan serupa ke wilayah itu pada Januari untuk mencoba menempa front persatuan Arab melawan Iran, sebuah mimpi yang telah menyatukan bahkan Arab Saudi dan Israel.
 
Tujuan utama Pompeo dalam tur ini adalah meletakkan landasan bagi Aliansi Strategis Timur Tengah (MESA), sebuah konsep yang mirip dengan NATO Arab. Trump pertama kali melayang gagasan penempaan MESA selama kunjungannya ke Arab Saudi pada tahun 2017.
 
AS menjadi tuan rumah KTT anti-Iran bulan lalu di Warsawa, Polandia. Namun, upaya AS untuk membangun tekanan terhadap Iran menghadapi kemunduran setelah para menteri dari beberapa anggota Uni Eropa memilih keluar dari KTT.
 
Uni Eropa berselisih dengan pemerintahan Trump mengenai kesepakatan nuklir Iran 2015 karena berusaha untuk mempertahankan hubungan ekonomi dengan Tehran meskipun ada sanksi baru dari AS.[IT/r]
 
Comment