Islam Times - Iran Mengirim Armada Angkatan Laut ke Selat Bab el-Mandeb

IslamTimes - Angkatan Laut Iran telah mengirimkan armada angkatan lautnya yang ke-61, yang terdiri dari kapal perusak dan kapal logistik, dalam sebuah misi ke Selat Bab el-Mandeb untuk memastikan keamanan rute pengiriman yang digunakan oleh kapal-kapal Iran.

Laksamana Muda Afshin Tashak, komandan Armada Selatan Angkatan Laut, mengatakan kepada IRNA pada hari Minggu (17/3) bahwa armadanya terdiri dari kapal perusak Angkatan Laut Sabalan dan kapal logistik Bandar Abbas dan telah berlayar dari kota pelabuhan selatan negara itu, Bandar Abbas, Sabtu (16/3).

"Armada angkatan laut sedang dalam misi untuk memberikan keamanan bagi rute yang digunakan oleh Jalur Pelayaran Republik Islam Iran (IRISL) di wilayah Teluk Aden dan Selat Bab el-Mandeb," katanya.

Selat itu, yang terletak di mulut Laut Merah, menghubungkannya dengan Teluk Aden dan Samudra Hindia. Kapal-kapal berlayar melalui selat dan kapal selanjutnya dapat memasuki Mediterania melalui Terusan Suez.

Juga pada hari Sabtu (16/3), kelompok angkatan laut ke-60 Angkatan Laut yang terdiri dari dua kapal logistik berlabuh di pelabuhan Bushehr selatan negara itu setelah menyelesaikan misi 5.600 mil laut.

'6.000 tanker dikawal'

Selama dekade terakhir, armada angkatan laut Angkatan Laut telah mengawal 6.000 tanker minyak di perairan internasional, kata komandan itu.

Misi-misi itu, lanjutnya, dilakukan sejalan dengan saran pemimpin Revolusi Islam. Ayatollah Seyyed Ali Khamenei menyatakan bahwa Angkatan Laut adalah kekuatan strategis dan menyarankannya untuk memperluas jangkauan operasinya dan menghadapi pembajakan.

Misi ke-61 itu dimulai kurang dari dua minggu setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sambutannya bahwa angkatan laut rezim dapat mengambil tindakan terhadap pengiriman minyak Iran.

Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami bereaksi terhadap pernyataan Netanyahu dengan mengatakan bahwa Iran memandang tindakan angkatan laut Israel terhadap pengiriman minyak negara itu sebagai "pembajakan," bersumpah respons "tegas" terhadap serangan semacam itu.[IT/r]