Serangan Ariel: Mimpi Buruk di Tepi Barat Membuat Israel Waspada

Namun, perkiraan ini tidak benar mengenai keberanian para penyerang Palestina, bersama dengan keluarga mereka yang telah siap untuk membayar harga perjuangan mereka melawan penjajah Zionis.

Entitas Zionis telah bersiaga sejak Minggu (17/3) pagi, ketika seorang pahlawan Palestina mendekati apa yang disebut pusat komersial Ariel, menikam seorang tentara Zionis Israel, mengambil senjatanya, dan mulai menembaki kendaraan terdekat. Dia kemudian memasuki sebuah kendaraan yang sopirnya telah melarikan diri, menembaki stasiun tumpangan, dan melarikan diri.

Beberapa orang lainnya terluka dalam operasi ganda itu, dimana media Zionis Israel melaporkan bahwa rabi Zionis Israel yang terluka parah menyerah pada luka-lukanya Senin (18/3) pagi.

Pasukan penjajah Zionis Israel terus mencari tersangka, yang diidentifikasi oleh dinas keamanan sebagai Omar Amin Abu Laila, seorang warga berusia 19 tahun di desa Az-Zawiya Tepi Barat tanpa riwayat pelanggaran terkait keamanan.

Tentara pendudukan dan layanan keamanan Shin Bet menangkap kerabat Abu Laila pada Senin (18/3) pagi.

Para pemukim Zionis menyebut Abu Laila "Rambo" di media sosial karena tidak hanya melakukan serangan ganda individu tetapi juga menikam seorang tentara dan melepaskan tembakan di lebih dari satu tempat, mendorong otoritas pendudukan dan pemukim untuk berpikir dulu bahwa ada lebih dari satu penyerang dan lebih dari satu operasi, harian Lebanon Al-Akhbar melaporkan pada hari Senin.[IT/r]