Prancis Menanggapi Trump: Kedaulatan Israel Atas Golan Melawan Hukum Internasional

Sikap yang sama telah disuarakan oleh juru bicara pemerintah Jerman, yang mengatakan bahwa Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki oleh Zionis Israel.

"Jika perbatasan nasional harus diubah, itu harus dilakukan melalui cara damai antara semua yang terlibat," kata juru bicara Ulrike Demmer.

"Pemerintah menolak langkah sepihak," tambahnya.

Sebelumnya pada hari itu, Uni Eropa menekankan bahwa mereka tidak mengakui kedaulatan Zionis Israel atas Dataran Tinggi Golan.

"Posisi UE tidak berubah," kata juru bicara UE. "Uni Eropa, sesuai dengan hukum internasional, tidak mengakui kedaulatan Zionis Israel atas wilayah yang diduduki Israel sejak Juni 1967, termasuk Dataran Tinggi Golan dan tidak menganggap mereka sebagai bagian dari wilayah Zionis Israel."

Pada hari Jumat (22/3), Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk pernyataan Presiden AS Donald Trump baru-baru ini tentang perlunya untuk sepenuhnya mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menulis di Twitter bahwa sekarang adalah saatnya bagi AS untuk mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari 'Israel'. Menurutnya, sudah tiba saatnya untuk mengambil langkah demi kepentingan keamanan 'Israel' dan wilayah secara keseluruhan.

Syria Golan Heights diduduki oleh 'Israel' selama Perang Enam Hari 1967. Baru pada tahun 1981 Tel Aviv mengeluarkan undang-undang yang secara resmi mencaplok wilayah tersebut.

PBB belum mengakui aneksasi tersebut.[IT/r]