0
Tuesday 26 March 2019 - 01:35

Serangan Udara AS di Afghanistan Tewaskan 10 Anak-anak

Story Code : 785139
Pasukan A.S. dari Tim Tempur Brigade ke-2, Divisi Infanteri ke-34 membangun sebuah pangkalan di Provinsi Parwan, Afghanistan pada tahun 2010. Foto: Spc Kristina Gupton
Pasukan A.S. dari Tim Tempur Brigade ke-2, Divisi Infanteri ke-34 membangun sebuah pangkalan di Provinsi Parwan, Afghanistan pada tahun 2010. Foto: Spc Kristina Gupton
Seperti dilansir Reuters, Senin (25/3/2019), PBB menyebut bahwa anak--anak yang tewas itu berasal dari satu keluarga besar.

Serangan udara yang menewaskan anak-anak itu dilancarkan pada Sabtu (23/3) waktu setempat. Disebutkan PBB bahwa serangan udara itu merupakan bagian dari pertempuran antara Taliban dengan pasukan gabungan Afghanistan dan AS.

Serangan udara itu berlangsung selama 30 jam di wilayah Kunduz, sebuah provinsi di utara Afghanistan yang menjadi basis kuat Taliban.

Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) dalam pernyataannya mengonfirmasi 13 korban tewas dari kalangan sipil akibat serangan udara AS itu. UNAMA menyebut anak-anak dan tiga warga dewasa yang menjadi korban tewas telah kehilangan tempat tinggal akibat konflik.

Tiga warga sipil lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara AS tersebut. Serangan udara ini tepatnya terjadi di wilayah Telawka, dekat Kunduz.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Misi Resolute Support di Afghanistan pimpinan NATO, Sersan Debra Richardson, mengonfirmasi bahwa pasukan militer AS melancarkan serangan udara pada saat itu.

Dia menyebut misi itu bertujuan untuk mencegah jatuhnya korban sipil, sedangkan Taliban dengan sengaja bersembunyi di antara warga sipil.

Dalam laporan pada Februari lalu, PBB menyebut jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan udara dan serangan bom bunuh diri di Afghanistan sepanjang tahun lalu mengalami peningkatan. Sedangkan jumlah korban anak-anak disebut terus bertambah setiap tahunnya sejak tahun 2014.

Pertempuran antara Taliban dengan pasukan gabungan Afghanistan-AS mengalami peningkatan saat digelar perundingan antara kedua pihak untuk mengakhiri misi AS di Afghanistan yang telah berlangsung selama 17 tahun terakhir. [IT/Detik]


 
Comment