0
Friday 29 March 2019 - 06:08
Gejolak Bahrain:

Amnesty: Bahrain Membangun 'Sportwash' Citra dengan Menjadi Tuan Rumah Balapan Formula Satu

Story Code : 785750
Bahraini flags and placards with images of Bahrain
Bahraini flags and placards with images of Bahrain's leading cleric, Sheikh Isa Qassim.jpg
"Alih-alih hanya 'mencuci otak' citranya dan menutupi catatan hak asasi manusianya yang suram melalui olahraga berkecepatan tinggi, pemerintah Bahrain harus segera mencabut undang-undang yang mengkriminalisasi kebebasan berekspresi dan mempercepat pelepasan semua tahanan hati nurani," kata Amnesty. Direktur Timur Tengah, Samah Hadid, pada hari Kamis (28/3).

"Di bawah kemewahan F1, ada sisi yang jauh lebih menyeramkan di Bahrain, mengungkapkan negara itu sebagai negara yang sangat represif, di mana siapa pun yang kritis terhadap pemerintah dapat dipenjara hanya karena memposting tweet," kata Hadid.

Organisasi hak yang berbasis di Inggris membuat pernyataan pada hari Kamis (28/3), mengomentari Grand Prix kedua tahun 2019, yang akan dibuka di ibukota Manama pada hari Jumat (29/3) dan berakhir hingga Minggu (31/3).

Sejak 2011, rezim Al Khalifah yang berkuasa telah menghadapi protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang kronis yang menargetkan para pembangkang politik dan aktivis pro-demokrasi di kerajaan itu.

Rezim telah menjatuhkan hukuman keras pada protes damai, menewaskan puluhan orang dan memenjarakan atau melucuti kewarganegaraan ratusan lainnya.

Manama bahkan telah menempatkan beberapa yang kritis terhadap balapan di balik jeruji besi. Rakyat Bahrain mengatakan badan pengatur Formula Satu, FIA, harus membatalkan acara tersebut karena tindakan keras Manama yang sedang berlangsung terhadap protes dan catatan hak asasi manusia yang buruk.[IT/r]
 
Comment