Ulama Sheikh Qassim Mengecam Rencana Bahrain untuk Menjadi Tuan Rumah Delegasi Israel

“Menjadi tuan rumah dan menyapa para Zionis di Kongres Kewirausahaan Global, yang akan diadakan di Bahrain, merupakan langkah berani di jalur yang tidak terhormat; itu penghinaan, kapitulasi, dan ketidakmaluan,” kata Sheikh Qassim dalam pernyataan yang disiarkan oleh jaringan TV Lua Lua berbahasa Arab, Selasa (2/4).

Empat orang Zionis Israel diperkirakan akan berbicara pada acara tiga hari yang dijadwalkan di Manama pada 15-18 April.

Ulama terkemuka itu mengatakan rezim Zionis Israel berada di puncak daftar musuh dunia Muslim. Dia menambahkan bahwa rencana Manama untuk meletakkan Zionis Israel sejalan dengan upayanya untuk berkompromi dan menormalkan hubungan dengan musuh, di mana Bahrain - seperti kebanyakan negara Arab lainnya - tidak memiliki kontak diplomatik terbuka.

Ini adalah tanda yang jelas dari pengabaian rezim Manama terhadap Islam dan kehendak bangsa, kata Sheikh Qassim, pemimpin spiritual dari oposisi yang dibubarkan di Bahrain, al-Wefaq National Islamic Society, yang kewarganegaraannya dicabut pada 2016 sebagai bagian dari Kampanye penindasan rezim Al Khalifah terhadap para pembangkang.

"Ini adalah konfrontasi terbuka dengan bangsa kita dan pertempuran sengit melawan keberadaan kita," tambahnya.

Sheikh Qassim lebih lanjut memperingatkan bahwa kompromi dengan musuh akan "membuka jalan baginya untuk memajukan konspirasi dalam jajaran bangsa Bahrain," dan mengarah pada "hasil yang sangat dahsyat bagi bangsa dan persatuannya."

Kunjungan yang direncanakan itu telah memicu reaksi di kalangan anggota parlemen Bahrain, yang telah menekankan dukungan mereka untuk perjuangan Palestina dan menyuarakan penentangan mereka terhadap tuan rumah perwakilan Zionis Israel di negara mereka.[IT/r]