0
Thursday 4 April 2019 - 09:26
Venezuela dan Timur Tengah:

Tur Timur Tengah Menlu Venezuela, Bertemu Nasrallah

Story Code : 786750
Venezuelan Foreign Minister Jorge Arreaza (R) and his Lebanese counterpart Gebran Bassil in Beirut.jpg
Venezuelan Foreign Minister Jorge Arreaza (R) and his Lebanese counterpart Gebran Bassil in Beirut.jpg
Jorge Arreaza tiba di Turki pada hari Senin (1/4) dan mitranya dari Turki Mevlut Cavusoglu meyakinkan dukungan Ankara untuk negara Amerika Latin dalam menghadapi tekanan AS. “Seharusnya tidak dengan cara bahwa‘ saya adalah negara besar dan saya dapat menentukan seluruh aturan, ’” kata Cavusoglu, merujuk pada sanksi Washington terhadap Venezuela dan upayanya untuk mengusir Maduro, surat kabar Turki Hurriyet melaporkan.

Pada hari Selasa (2/4), diplomat top Venezuela melakukan perjalanan ke Lebanon dalam kunjungan dua hari. Presiden Lebanon Michel Aoun menerimanya di Istana Baabda di Beirut. Arreaza, yang menyampaikan pesan dari Maduro ke Aoun, juga bertemu dengan rekannya dari Lebanon Gebran Bassil.

Dia juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Sa'ad Hariri, portal berita Libanon Naharnet melaporkan. Menurut harian Lebanon al-Joumhouria, dia juga akan mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Hizbullah Seyyid Hassan Nasrallah.

Kembali pada bulan Januari, Hezbollah menyampaikan dukungannya untuk Maduro di tengah meningkatnya tekanan AS agar dia mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada Guaido yang didukung Washington. Anggota parlemen yang terkait dengan Hezbollah, Mohammad Raad, dikutip oleh saluran TV Libanon Al Manar mengatakan pada saat itu bahwa "Nasrallah berdiri bersama rakyat Venezuela dan dengan kepemimpinan merdekanya."

Menteri luar negeri Venezuela, sementara itu, menyatakan kepuasan dengan kunjungan ke negara-negara dalam sambutannya kepada Prensa Latina. "Mereka adalah dua negara yang menghormati hukum internasional dan yang memiliki hubungan persahabatan dan persaudaraan," kantor berita Kuba mengutipnya.

Kunjungan ke Libanon "membuka tahap baru dalam hubungan bilateral dengan kemungkinan untuk memperluas kerja sama ekonomi, terutama penasehat Venezuela di sektor energi negara itu," tambah badan itu, mengutip diplomat itu.

Juga pada bulan Januari, AS memimpin dalam mengakui Guaido sebagai presiden Venezuela setelah ketua Kongres yang dikuasai oposisi menyebut dirinya sebagai kepala eksekutif sementara negara.
Washington telah menekan negara-negara lain untuk mengikuti dan tidak mengesampingkan menggunakan opsi militer untuk menggulingkan pemerintah Maduro.

Namun, banyak negara, termasuk Iran, Rusia, Cina, dan Kuba, mendukung Maduro, menolak upaya subversif Amerika yang menargetkan kedaulatan Venezuela.[IT/r]
 
Comment