Amerika Serikat Tarik Pasukan dari Libya

Sejauh ini menurut laporan AFP, pasukan komandan Libya terus bergerak maju ke ibu kota Tripoli dan menyerang kamp-kamp pasukan milisi.

"Realitas keamanan di lapangan di Libya tumbuh semakin kompleks dan tidak dapat diprediksi," kata Jenderal Korps Marinir Thomas Waldhauser, kepala Komando Afrika AS.

"Bahkan dengan penyesuaian pasukan, kami akan terus cepat dalam mendukung strategi AS yang ada," tegasnya.

Kolonel Chris Karns, juru bicara Komando Afrika AS, mengatakan, "Untuk alasan keamanan, saya tidak akan menentukan di mana pasukan ini akan dipindah," kata Karns.

"Adalah penting (bahwa) kelompok-kelompok, seperti ISIS, tidak memiliki peta yang tepat tentang keberadaan kita, tetapi sebaliknya kita menggunakan sumber daya terbatas kita di benua itu untuk menyesuaikan dengan cepat, efisien, dan menggunakan efek maksimum."

Pertempuran semakin besar selama bertahun-tahun di Libya dan mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir ketika Jenderal Khalifa Haftar mendesak untuk mengambil kendali ibukota.

Pada hari Ahad, 06/04/19, apa yang disebut Tentara Nasional Libya (LNA) mengatakan telah meluncurkan serangan udara yang menargetkan pasukan yang didukung PBB di Tripoli selatan, menurut laporan CNN. [IT]