0
Sunday 14 April 2019 - 05:43

Operasi Militer AS di Timteng Lebih Rumit Setelah Pelabelan IRGC

Story Code : 788524
IRGC
IRGC
"Jika Anda memiliki teroris di dekat sini ... apa yang akan Anda lakukan dengan mereka?" Tulisnya dalam email ke NBC News pada Sabtu, 13/04/19.

"Dalam sistem AS, kami memiliki otoritas yang mengizinkan operasi militer terhadap mereka. Orang Iran tahu itu. Apakah mereka akan menunggu untuk dipukul? Atau akankah mereka memukul lebih dulu?", tanyanya.

"Ini bukan skenario hipotetis: Selama hampir dua dekade Iran beroperasi dekat dengan pasukan Amerika di kawasan itu", katanya.

"Apa yang kita lakukan jika kita menangkap petugas IRGC entah di Suriah atau Irak? Apakah kita menyerahkan mereka kepada orang Iran? Mereka adalah teroris!" Tulisnya.

"Dan, apa yang dilakukan orang Iran jika mereka menangkap 'teroris' AS di Teluk Persia seperti yang mereka lakukan pada Januari 2016?

Menurut pengamat keamanan AS, pengumuman Trump tersebut kemungkinannya kecil akan diterima oleh Iran, menurut Ilan Goldenberg, direktur keamanan Timur Tengah di Center for New American Security, sebuah think tank di Washington.

"Kami telah menghancurkan semua kepercayaan," kata Goldenberg.

Sanksi terhadap IRGC juga dapat menyulitkan upaya apa pun oleh presiden AS di masa depan untuk mencoba mengembalikan Amerika Serikat kedalam kesepakatan Iran, kata para advokat dan kritikus terhadap langkah tersebut.

"Ini adalah bagian dari strategi Iran untuk menjajaki sanksi dan membuat lebih sulit bagi Demokrat," kata seorang pembantu kongres Republik kepada NBC News ketika mengomentari pengumuman Trump tersebut.

Beberapa kandidat presiden dari Partai Demokrat juga mengatakan, mereka lebih suka jika Amerika Serikat memasuki kembali perjanjian itu, dan Komite Nasional Demokrat mengatakan mereka mendukung kembalinya perjanjian itu. [IT]


 
Comment