0
Sunday 14 April 2019 - 15:22

Para Pelajar, Kelompok Perlawanan dan Publik Kumpulkan Dana Untuk Korban Banjir di Iran

Story Code : 788570
Kepala Organisasi Pengembangan Islam (IDO) Mohammad Qomi mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir di Mamulan, Provinsi Lorestan. (Mehr)
Kepala Organisasi Pengembangan Islam (IDO) Mohammad Qomi mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir di Mamulan, Provinsi Lorestan. (Mehr)
Berbagai kampanye kemanusian itu tidak saja diluncurkan oleh warga Iran, namun warga luar negeri seperti Lebanon, Afghanistan, Pakistan, Irak, Tunisia, Suriah, Palestina, Yaman, Nigeria, dan Bahrain.

Bahkan para pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar di Jamiatul al-Mustafa al-Alamiyah di kota suci Qom juga ikut mengumpulkan bantuan kemanusiaan.

Hujan deras yang dimulai sejak 19 Maret lalu, menyebabkan banjir bandang yang menerjang 28 dari 31 provinsi yang mempengaruhi kehidupan 42.269.129 penduduk di 253 kota, dan menyebabkan kerusakan luas pada fasilitas kota, termasuk jalan, sistem pembuangan limbah, pusat kesehatan, rumah sakit, dll.

Menyusul banjir dahsyat yang melanda provinsi-provinsi Iran itu, sekitar 1.660.100 orang saat ini membutuhkan layanan perawatan kesehatan di daerah-daerah terkena dampak banjir.

Menurut Setod Bohran, banjir besar itu menewaskan 78 dan melukai 1.137 orang. Sementara sekitar 295.787 orang telah mengungsi.

Menurut Kantor Berita Farsnews, kampanye yang dipelopori publik yang disebut sebagai Ahle-Wafa itu diluncurkan di Palestina, Lebanon, Irak, Yaman, Suriah, dan Tunisia sejak Rabu lalu di Gaza.

Mereka mengirimkan donasi ke Pusat Keadilan Internasional untuk Perdamaian yang akan didistribusikan di antara para korban banjir di provinsi Golestan dan Lorestan, menurut laporan Farsnews.

Undangan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC kepada Hashed Shaabi dan Liwa Fatemiyoun disambut baik dengan membantu korban banjir di Lorestan dan Khuzestan.

Maukib (tenda) yang biasanya disediakan kepada para penziarah Arbain dengan layanan seperti makanan gratis, ditempatkan di daerah-daerah yang dilanda banjir di provinsi Khuzestan dan Lorestan oleh warga Irak dan Afghanistan yang menawarkan berbagai layanan kepada penduduk setempat, demikian menurut laporan surat kabar Kayhan pada Kamis, 11/04/19.

Hashed Shaabi juga menyediakan bantuan logistik untuk mengarahkan alur air dan menghentikan banjir dari kota yang tergenang sejak Kamis.

Sementara menurut Abna, sekelompok besar pelajar dan mahasiswa dari Malaysia, Indonesia, dan Thailand yang belajar di Jamiatul al-Mustafa al-Alamiyah di kota suci Qom, juga mengumpulkan dana sekitar empat juta toman yang kemudian disalurkan untuk para korban banjir.

Menurut Kantor Berita Tasnimnews, Shabab_Moqawama dari Lebanon, Palestina, Irak, Yaman, Bahrain, Suriah dan Nigeria memulai kampanye sejak Kamis lalu untuk mengumpulkan sumbangan dan mengdistribusikannya ke daerah yang dilanda banjir. [IT]


 
Comment