0
Sunday 14 April 2019 - 17:34

Pemrotes Sudan Tuntut Dewan Militer Bentuk Pemerintahan Sipil

Story Code : 788579
Pemprotes Sudan
Pemprotes Sudan
Dilansir oleh AFP, ribuan pemprotes tetap berkemah di luar markas tentara di ibukota semalam untuk menjaga tekanan pada dewan militer yang mengambil alih kekuasaan setelah mengusir pemimpin veteran Omar al-Bashir pada Kamis beberapa hari lalu.

Delegasi beranggotakan 10 orang mewakili para demonstran untuk mengadakan pembicaraan dengan dewan militer dan menyampaikan tuntutan mereka pada hari Sabtu, menurut sebuah pernyataan oleh kelompok payung yang memimpin protes, Aliansi untuk Kebebasan dan Perubahan.

Salah satu pemimpin aliansi, Omar al-Degier, dalam pernyataannya menyebutkan, tuntutan itu termasuk restrukturisasi dinas intelijen nasional dan dinas keamanan (NISS) yang ditakuti negara itu, yang pimpinannya Salih Ghosh telah mengundurkan diri menyusul penggulingan Bashir.

"Kami akan melanjutkan ... aksi duduk kami sampai semua tuntutan kami dipenuhi," termasuk pembentukan pemerintahan yang sepenuhnya sipil, kata Degier.

Aliansi untuk Kebebasan dan Perubahan menegaskan, perwakilan sipil harus diterima di dewan militer, dan pemerintah sipil sepenuhnya harus dibentuk untuk menjalankan administrasi sehari-hari.

"Kami tentu ingin tuntutan kami dipenuhi, tetapi kedua belah pihak harus fleksibel untuk mencapai kesepakatan," kata seorang pemrotes yang menghabiskan malam di kompleks militer.

Pada hari Sabtu, kepala dewan militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan bersumpah untuk membongkar rezim Bashir, dan mencabut jam malam secara langsung.

Burhan juga berjanji, orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan demonstran akan menghadapi keadilan dan para demonstran yang ditahan di bawah keadaan darurat baru-baru ini akan dibebaskan.

Burhan mengambil sumpah jabatan pada hari Jumat setelah pendahulunya Jenderal Awad Ibn Ouf mengundurkan diri hanya sehari setelah penggulingan Bashir.

Puluhan ribu orang berkumpul di luar markas tentara sejak 6 April, awalnya untuk mendesak angkatan bersenjata untuk mendukung tuntutan mereka agar Bashir dipindahkan.

Pada hari Kamis tentara menggulingkan pemimpin veteran itu, yang telah meraih kekuasaan dalam kudeta yang didukung kelompok Islam pada tahun 1989.

Tetapi para pemrotes bersumpah untuk tetap di tempatnya sampai dewan militer secara nyata menerima tuntutannya.

Puluhan orang tewas dalam kekerasan terkait protes sejak demonstrasi meletus terhadap pemerintahan Bashir pada bulan Desember. [IT]


 
Comment