0
Sunday 14 April 2019 - 20:58

Ratusan Orang Tewas Akibat Pertempuran di Tripoli, Libya

Story Code : 788601
Pasukan Fayez al-Sarraj, Kepala Dewan Presidensial Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) (alshahidwitness)
Pasukan Fayez al-Sarraj, Kepala Dewan Presidensial Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) (alshahidwitness)
Dalam bentrokan antara pasukan Haftar dan pasukan Pemerintah Nasional (GNA) yang didukung PBB, kedua belah pihak sama-sama mengklaim "kemajuan", namun nampak keduanya belum memimpin peperangan secara substansial di lapangan dalam beberapa hari terakhir.

Lebih dari 560 orang terluka sejak pertempuran dimulai pada 4 April, demikian menurut WHO saat mengirim berbagai pasokan medis dan staf ke Tripoli.

Organisasi PBB mengecam "serangan berulang terhadap pekerja perawatan kesehatan" dan kendaraan selama pertempuran, dalam pesan di feed Twitter Libya.

"Tiga personel medis tewas dan lima ambulans dilumpuhkan oleh pecahan peluru," kata kantor urusan kemanusiaan PBB (OCHA) dalam satu pernyataan Sabtu.

Kekerasan terus meningkat dan memicu kekhawatiran global sejak pasukan yang didukung NATO itu menggulingkan mantan diktator Moamer Kadhafi pada 2011.

Sejak itu, sejumlah milisi dukungan Saudi Arabia berusaha mengambil alih kendali pemerintahan, dan pertempuran berkobar lagi tak lama sebelum sebuah konferensi yang dijadwalkan untuk membahas masa depan Libya. Konferensi itu akhirnya dibatalkan karena perang yang berkecamuk.

Jenderal Haftar, yang memimpin Pasukan Nasional Libya (LNA) didukungn Arab Saudi terus menyerang dari basis kekuasaannya di timur negara itu menuju ibukota Libya di barat, pusat pemerintahan persatuan yang didukung PBB yang dipimpin oleh Fayez al-Sarraj.

Haftar mendapat dukungan dari negara-negara Teluk Arab utama, Mesir dan Uni Emirat dan Saudi Arabia.

Pada Ahad, 14/04/19, Haftar bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo, dan berdiskusi tentang perkembangan terakhir di Libya, menurut media pemerintah. [IT]


 
Comment