1
Tuesday 16 April 2019 - 01:52

LSM Disclose Ungkap Penggunaan Masif Senjata Prancis di Yaman

Story Code : 788823
CAESAR self-propelled howitzer di Yaman
CAESAR self-propelled howitzer di Yaman
Radio Prancis dan LSM Disclose, telah memperoleh laporan rahasia tahun 2018 tentang senjata Prancis yang dijual ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), yang keduanya merupakan bagian dari koalisi pimpinan Saudi di Yaman sejak 2015.

Laporan investigasi itu diduga disusun pada September tahun lalu oleh badan Directorate of Military Intelligence (DRM) dan diserahkan kepada Presiden Emmanuel Macron dan pejabat tingkat kabinet lainnya. Laporan itu berisi daftar semua senjata Prancis yang dikerahkan di Yaman oleh dua monarki Arab itu.

"Ini termasuk tank tempur Leclerc, amunisi penetrator batang panjang, jet tempur Mirage 2000-9, sistem radar kontra-baterai COBRA, kendaraan pengangkut pasukan lapis baja Aravis, helikopter Cougar dan Dauphin, serta howitzer yang dipasang di truk CAESAR," demikian laporan investigasi di Situs web Disclose. https://made-in-france.disclose.ngo/en/chapter/yemen-papers

Jurnalis Disclose kemudian menduga bahwa beberapa senjata buatan Perancis digunakan dalam operasi tempur di Yaman di zona sipil. Dan secara khusus, dua kapal perang buatan Prancis - korvet peluncur rudal dan fregat - ambil bagian dalam blokade laut Yaman, sesuai laporan tersebut.

Laporan yang bocor itu ditampilkan dalam situs Disclose berjudul "Population under threat of bombs", yang menunjukkan penyebaran 48 senjata CAESAR dekat perbatasan Saudi-Yaman.

"Sederhananya, senjata itu digunakan untuk membombardir wilayah Yaman untuk membuka jalan bagi tank dan kendaraan lapis baja yang menyerang negara itu," tulis Disclose.

Populasi yang hidup dalam kisaran potensi tembakan artileri diperkirakan lebih dari 436.000 orang.

Menurut laporan itu, setidaknya 129 CAESAR howitzer akan dikirim ke Arab Saudi antara tahun 2023. Pihak berwenang Prancis belum mengomentari masalah ini.

Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly dalam sebuah wawancara Radio Prancis pada bulan Februari menyebut bahwa, militer tidak menjual senjata yang dapat digunakan dalam konflik Yaman.

Sementara pada Oktober lalu, Menhan Prancis juga menolak klaim bahwa senjata buatan dalam negeri menargetkan penduduk sipil. "Setahu saya, senjata yang kami jual baru-baru ini tidak digunakan untuk melawan warga sipil," katanya kepada wartawan.

Menhan juga menggambarkan ekspor senjata Prancis ke Saudi sebagai "relatif sederhana", dan mereka tunduk dengan pembatasan yang ketat. "Kami tidak menjual senjata seperti batangan," tambahnya.

Baik Disclose maupun Radio France mencatat, parlemen Prancis secara sengaja dipisahkan dari informasi ini oleh pemerintah, yang sejauh ini hanya memberikan jawaban terpisah atau bahkan kepalsuan. [IT]

 
Comment