0
Tuesday 7 May 2019 - 06:51

John Bolton: Pengerahan Kapal Induk dan Satuan Pengebom Pesan untuk Iran

Story Code : 792659
Kelompok Serbu Kapal Induk USS Abraham Lincoln
Kelompok Serbu Kapal Induk USS Abraham Lincoln
Menurut Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, pengerahan ini menjadi pesan yang jelas dan tak diragukan lagi untuk Iran.

"Sebagai respons terhadap sejumlah indikasi dan peringatan yang mengganggu dan memicu eskalasi, Amerika Serikat mengerahkan Kelompok Serbu Kapal Induk USS Abraham Lincoln dan sebuah pasukan satuan pengebom ke wilayah Komando Sentral AS," sebut Bolton dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Senin (6/5).

Lebih lanjut, Bolton menyebut pengerahan itu ditujukan untuk Iran.

"Menjadi pesan yang jelas dan tidak diragukan lagi untuk rezim Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat atau terhadap sekutu-sekutu kami akan berhadapan dengan kekuatan tak henti-hentinya," sebut Bolton dalam pernyataannya pada Minggu (5/5) waktu setempat.

"Amerika Serikat tidak mencari perang dengan rezim Iran, tapi kami bersiap secara penuh untuk merespons setiap serangan, apakah melalui proxy, Korps Garda Revolusi Islam, atau pasukan regular Iran," imbuhnya.

Tidak disebutkan lebih lanjut dalam pernyataan ini soal mengapa AS baru melakukan pengerahan saat ini.

Pengerahan ini terjadi saat ketegangan antara AS dengan Iran semakin memuncak terkait program nuklir dan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran.

Pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Iran tidak berusaha meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat, tetapi tidak akan membiarkan Washington mengganggu keamanan Teluk Persia yang merupakan "garis hidup Iran".

"Kami sangat jelas, bahwa kami tidak tertarik pada eskalasi," kata Zarif dalam wawancara eksklusif dengan al-Jazeera.

"Kami sudah jelas bahwa Teluk Persia dan Selat Hormuz adalah sumber kehidupan kami. Kami bergantung pada mereka untuk penghidupan kami, dan kami ingin mereka aman, terjamin, dan bebas untuk navigasi semua negara, termasuk Iran," katanya.

"Seperti yang telah kami nyatakan sebelumnya, Iran tidak akan mengizinkan AS mengancam Teluk Persia," tambah menteri luar negeri.

Pekan lalu, komandan militer Iran mengatakan Iran menginginkan selat Hormuz dan memperingatkan bahwa negara itu tidak akan membiarkan siapa pun mengacaukan perairannya.

"Ketika minyak dan komoditas dari negara-negara lain melewati Selat Hormuz, kami juga bergerak melewatinya," kata Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri.

Iran "pasti akan menghadapi siapa pun yang mencoba mengacaukan Selat Hormuz, dan jika minyak mentah kita tidak melewati Selat Hormuz, [minyak mentah] orang lain tidak akan melewati keduanya."

Komandan Iran menjelaskan, "Ini tidak berarti [bahwa kita akan] menutup Selat Hormuz. Kami tidak bermaksud untuk menutupnya kecuali tindakan musuh tidak akan memberikan kita pilihan lain. Kami sepenuhnya mampu menutupnya pada hari itu," tegasnya.

Pemerintah AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 22 April bahwa pembeli minyak Iran harus menghentikan pembelian mereka pada 1 Mei atau menghadapi sanksi. Langkah ini mengakhiri enam bulan keringanan, yang memungkinkan delapan pembeli terbesar Iran - Turki, China, Yunani, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan - untuk terus mengimpor volume terbatas. [IT]


 
Comment