0
Thursday 16 May 2019 - 18:03
Irak - Iran:

'Irak Tidak Akan Membiarkan AS Menggunakan Wilayahnya untuk Menyerang Iran’

Story Code : 794597
Haidar Mansour Hadi -Iraq’s Ambassador to Russia.jpg
Haidar Mansour Hadi -Iraq’s Ambassador to Russia.jpg
Ditanya tentang sikap Irak terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, Haidar Mansour Hadi mengatakan pada konferensi pers di Moskow pada hari Rabu (15/5) bahwa Irak "tidak ingin perang baru yang menghancurkan di wilayah tersebut."

“Irak adalah negara berdaulat. Kami tidak akan membiarkan [AS] menggunakan wilayah kami, ”katanya, menggemakan pernyataan sebelumnya oleh Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi.

Hadi juga menekankan bahwa Baghdad dapat menggunakan hubungan dekatnya dengan AS dan Iran untuk meredakan ketegangan antara kedua pihak.

"Irak menegaskan bahwa kami ingin menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah," katanya.

AS baru-baru ini membangun kehadiran militernya di kawasan itu atas apa yang disebutnya ancaman Iran terhadap pasukan dan kepentingan Amerika. Mereka telah mengirim kelompok kapal induk penyerang, satu skuadron pembom B-52, dan baterai rudal patriot ke wilayah tersebut.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengklaim bahwa pemerintah AS telah menerima informasi intelijen terkait dengan "aktivitas Iran" yang menempatkan fasilitas dan personel layanan Amerika di "risiko besar." Para pejabat senior lain dalam administrasi AS itu sendiri serta negara-negara lain menolak klaim itu.

Lebih jauh, The New York Times melaporkan pada hari Senin (13/5) bahwa para pejabat AS yang gila perang, yang dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, telah memberi Presiden Donald Trump rencana militer baru yang ditujukan ke Iran, yang akan membuat Washington mengerahkan 120.000 tentara ke Timur Tengah, meskipun Trump kemudian sepertinya mengabaikan laporan itu.[IT/r]
 
Comment