Islam Times - Pejabat: Irak Dapat Menjadi Penengah antara Iran dan AS

IslamTimes - Seorang ulama senior Syiah Irak telah memperingatkan tentang konsekuensi negatif dari ketegangan antara Tehran dan Washington untuk wilayah tersebut, dengan mengatakan bahwa Irak dapat memainkan peran positif dalam mengendalikan situasi.

Ammar al-Hakim, Pemimpin Gerakan Kebijaksanaan Nasional, membuat pernyataan dalam pertemuan hari Minggu (19/5) dengan Joey Hood, Kuasa Usaha Misi AS di Irak, di tengah meningkatnya ketegangan antara Tehran dan Washington.

Dalam pertemuan itu, al-Hakim menggambarkan peningkatan ketegangan sebagai "mengkhawatirkan", dengan mengatakan bahwa ketegangan semacam itu membahayakan keamanan dan stabilitas semua negara di kawasan itu.

Dia juga memuji sinyal positif yang baru-baru ini dikirim oleh AS untuk pembicaraan bilateral dengan Iran, dan mengatakan, "Komentar ini harus berfungsi sebagai pengantar untuk mencapai solusi yang tepat dan menjaga negara-negara kawasan jauh dari perang dan blokade."

Ulama senior itu merujuk hubungan hangatnya dengan Iran dan AS, dan mengatakan dia bisa memainkan peran sebagai mediator untuk membuat sikap kedua belah pihak lebih dekat satu sama lain dan mengakhiri krisis saat ini.

Juga pada hari Minggu (19/5), anggota parlemen Irak Hassan Fadas mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Baghdad Today bahwa “Irak memainkan peran mediasi, dan masih berkomunikasi dengan AS dan Iran, untuk membawa pandangan lebih dekat, dan perlu untuk berkomunikasi dengan tetangga di sisi ini. "

"Irak mampu mempengaruhi keputusan Amerika, dan menjadi elemen ketenangan dan merangkul setiap pertemuan yang mungkin untuk mencegah perang, yang dapat memiliki konsekuensi bencana bagi Irak dan wilayah secara umum," katanya.

Awal bulan ini, al-Hakim telah mendesak pemerintah Irak untuk mengadopsi apa yang dia sebut sebagai posisi yang bertanggung jawab untuk mencegah "tragedi" dan bertindak sebagai penengah antara Tehran dan Washington.[IT/r]