Presiden Rouhani: Iran Akan Mengalahkan AS, Israel dan Reaksioner Regional

Presiden Iran membuat pernyataan dalam pidato hari Kamis (23/5) kepada sekelompok veteran perang di Tehran, di tengah meningkatnya ketegangan antara Tehran dan Washington, dan meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan konfrontasi militer antara kedua belah pihak.

"Iran tidak akan menyerah [mengejar] tujuan mempertahankan kemerdekaan dan martabatnya bahkan jika dibombardir dan orang-orangnya menjadi martir, terluka, dan ditangkap," kata Rouhani.

Rouhani mencatat bahwa selama perang yang dipaksakan pada Iran oleh mantan diktator Irak Saddam Hussein pada 1980-an, Republik Islam berada di bawah tekanan serangan militer dan pendudukan wilayahnya, tetapi hari ini dihadapkan dengan perang ekonomi dan serangan terhadap kesejahteraan rakyat."

Perang baru ini lebih rumit dari yang sebelumnya, kata Rouhani, menyerukan rakyat untuk tetap resisten dan bersatu dalam menghadapi hegemoni AS.

"Musuh menekan Iran untuk membuatnya menyesal [memperjuangkan] kemerdekaan dan martabatnya, tetapi rakyat akan sekali lagi menunjukkan bahwa plot musuh tidak akan membuahkan hasil," katanya.

Iran tidak akan menyerah begitu saja dalam menghadapi sanksi AS, Rouhani menyatakan, menambahkan, "Kami akan mengalahkan musuh melalui pengorbanan dan persatuan."

"Saya secara eksplisit menyatakan bahwa bangsa Iran akan mengalahkan AS, rezim Israel, dan kaum reaksioner regional melalui perlawanan dan persatuan," kata presiden Iran itu.

Pernyataan Rouhani datang di tengah kekhawatiran tentang konfrontasi militer antara Iran dan AS, yang telah mengerahkan kelompok penyerang; kapal induk dan satuan tugas pembom di Teluk Persia, mengutip dugaan kemungkinan bahwa Iran dapat menargetkan kepentingan Amerika di wilayah tersebut.[IT/r]