0
Monday 27 May 2019 - 08:36
Iran - Oman:

Iran Menolak Setiap Pembicaraan 'Langsung atau Tidak Langsung' dengan AS

Story Code : 796453
Iranian Abbas Araqchi and Omani Yusuf bin Alawi bin Abdullah meet in Muscat on May.jpg
Iranian Abbas Araqchi and Omani Yusuf bin Alawi bin Abdullah meet in Muscat on May.jpg
Pernyataan tersebut dibuat oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik Abbas Araqchi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Oman untuk Yusuf bin Alawi bin Abdullah di Muscat pada hari Minggu (26/5).

Menolak semua laporan tentang segala bentuk pembicaraan langsung atau tidak langsung dengan Amerika Serikat, diplomat Iran itu menekankan, "Republik Islam Iran siap untuk membangun hubungan yang seimbang dan konstruktif dengan semua negara di kawasan Teluk Persia berdasarkan saling menghormati dan kepentingan (bersama). "

Dia menambahkan bahwa Republik Islam tidak berusaha untuk memicu ketegangan di kawasan itu, dengan mengatakan bahwa mengakhiri sanksi AS terhadap Iran dan memungkinkan semua negara kawasan untuk mendapat manfaat dari kepentingan kerja sama ekonomi akan menjamin perdamaian dan stabilitas regional.

"Memberlakukan sanksi terhadap Iran adalah pengalaman yang gagal, yang telah berulang kali diuji di masa lalu," kata diplomat Iran.

Menteri negara Oman untuk urusan luar negeri, pada bagiannya, menunjuk ke eskalasi berbahaya yang sedang berlangsung di wilayah tersebut dan mendesak semua pihak untuk melakukan pengendalian diri.

Alawi juga menyerukan kelanjutan konsultasi dekat antara Tehran dan Muskat.

Terletak tepat di seberang Selat Hormuz dari wilayah Iran di pintu masuk ke Teluk Persia, Oman telah mempertahankan hubungan persahabatan dengan Iran melalui krisis berturut-turut di wilayah tersebut.

Hubungan Tehran-Muscat yang ramah kadang-kadang memungkinkan kesultanan yang kecil namun strategis untuk memainkan peran mediasi yang penting, termasuk dengan Amerika Serikat.

Oman memainkan peran positif dalam negosiasi nuklir awal antara Iran dan kelompok negara-negara P5 + 1 dan menjadi tuan rumah beberapa putaran pembicaraan yang pada akhirnya menyebabkan kesepakatan penting tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk AS.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (25/6), Alawi memperingatkan bahwa perang apa pun di Timur Tengah dapat membahayakan seluruh dunia, dengan mengatakan pihaknya melakukan upaya untuk mengurangi ketegangan yang meningkat antara Iran dan Amerika Serikat.[IT/r]
 
Comment