0
Wednesday 26 June 2019 - 04:46
Israel dan Forum AS di Bahrain:

Jurnalis Israel dengan Bir di Bahrain: Timur Tengah Baru!

Story Code : 801537
Barak Ravid, Israeli Channel 13’s senior correspondent.jpg
Barak Ravid, Israeli Channel 13’s senior correspondent.jpg
Dalam tweet provokatif, jurnalis Zionis Israel memposting foto mereka di Manama ketika mereka tampil "Happy" dan "bersemangat" karena meliput KTT yang dijadwalkan 25-26 Juni.

Ketika dia menuju ke Manama, koresponden senior Saluran 13 Zionis Israel Barak Ravid menyuarakan "kegembiraannya" untuk membahas rencana ekonomi yang disebut "kesepakatan abad ini" oleh Presiden AS Donald Trump.

“Dalam perjalanan ke Amman dalam perjalanan Manama dengan produser besar Shai Shpiegelman. Saya bepergian ke seluruh dunia untuk meliput acara selama 13 tahun tetapi ini yang paling menarik. Ini adalah pertama kalinya jurnalis Zionis Israel akan diizinkan memasuki Bahrain. Ikuti untuk pembaruan di sini,” Ravid tweeted Minggu (23/6) malam.

"Kegembiraan" jurnalis Israel tidak berhenti di sini, dia "bersorak" pada hari Senin (24/6) atas kehadirannya di Manama dengan memposting foto bir dengan pernyataan: "Dengan bir Lebanon di Bahrain. Timur Tengah baru."

Media Zionis Israel belum diizinkan masuk ke negara Teluk Persia yang kecil itu sejak Kesepakatan Oslo pada 1993.

Ariel Kahana, koresponden diplomatik Israel Hayom, juga menyuarakan "kebanggaannya" karena meliput KTT Manama.

“Bangga dan senang masuk #Bahrein sebagai jurnalis Israel dengan paspor Israel untuk meliput #BahreinWorkshop. Semoga #perdamaian datang. Inshaala @IsraelHayomHeb @IsraelHayomEng,” Kahana menulis tweet pada hari Senin (24/6).

Noa Landau, yang menulis untuk harian Haaretz Israel, memposting fotonya mengenakan syal dan berdiri di dekat hotel yang akan menjadi tuan rumah lokakarya di Manama.

Jurnalis Zionis Israel lain juga memposting fotonya. Namun, dia ingin mengirim pesan "pro-normalisasi" ketika dia muncul di foto memegang paspor Israel di dekat Masyarakat Bahrain melawan Normalisasi dengan Musuh Zionis. Foto itu diedarkan oleh aktivis Bahrain di media sosial, tetapi identitas jurnalis tidak disebutkan.[IT/r]

 
 
Comment