0
Tuesday 9 July 2019 - 15:57

Jerman Desak Semua Pihak Berpegang Teguh Pada JCPOA

Story Code : 804047
Heiko Maas
Heiko Maas
"Bola jelas berada di pengadilan Iran. Kami ingin mempertahankan kesepakatan. Untuk ini, para pihak harus berpegang teguh pada itu, ” kata Heiko Maas pada konferensi pers reguler pemerintah, Senin, 08/07/29.

Ketika ditanya pada titik mana garis merah yang akan dilintasi untuk pemerintah Jerman, juru bicara itu mengatakan, "Tujuan kami adalah agar Iran mematuhi perjanjian itu."

Ditambahkannya, Tehran harus membalik semua langkah yang bertentangan dengan perjanjian.

Iran pada Ahad mengumumkan langkah kedua untuk mengurangi komitmennya dengan meningkatkan tingkat pengayaan uranium menjadi lebih dari 3,67 persen.

Iran menegaskan bahwa langkah-langkah baru itu tidak dirancang untuk merusak Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), tetapi untuk menyelamatkan kesepakatan dengan menciptakan keseimbangan dalam komitmen.

Iran dan Grup 5 + 1 (Rusia, Cina, AS, Inggris, Prancis, dan Jerman) pada 14 Juli 2015, mencapai kesimpulan atas teks kesepakatan nuklir.

Kesepakatan itu mulai berlaku pada Januari 2016 dan seharusnya menghentikan semua sanksi terkait nuklir terhadap Iran secara bersamaan, tetapi implementasinya terhambat oleh kebijakan AS dan penarikan akhir dari kesepakatan.

Pada 8 Mei 2018, Presiden AS Donald Trump menarik negaranya keluar dari perjanjian nuklir.

Setelah penarikan AS, Iran dan negara-negara yang tersisa meluncurkan pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan.

Namun, kegagalan Uni Eropa untuk memastikan kepentingan ekonomi Iran memaksa Tehran untuk berhenti menghormati komitmen tertentu, termasuk dengan menaikkan tak terbatas dalam persediaan uranium yang diperkaya.

Persediaan uranium yang diperkaya Iran baru-baru ini melebihi 300 kg. [IT]
Comment