0
Thursday 11 July 2019 - 17:43

Penangkapan Kapal Tanker Iran oleh Inggris untuk Terapkan Kebijakan Embargo Maksimum

Story Code : 804451
Iran pada 5 Juli 2019 tuntut Inggris segera melepaskan sebuah kapal tanker minyak yang telah ditahan di Gibraltar (Reuters)
Iran pada 5 Juli 2019 tuntut Inggris segera melepaskan sebuah kapal tanker minyak yang telah ditahan di Gibraltar (Reuters)
"Tindakan AS dan Inggris untuk merebut kapal tanker minyak Iran melanggar hukum internasional dan tindakan ini akan memalukan mereka. Mereka menyadari bahwa Iran telah menemukan solusi untuk menjual minyaknya; jadi mereka bertindak terlalu jauh, dan mengabaikan peraturan internasional, menghasilkan percikan yang akan melingkupi diri mereka sendiri," kata Jahangiri saat berpidato di depan konferensi gubernur nasional di Tehran, Kamis, 11/07/19.

Polisi dan agen bea cukai Gibraltar, dibantu oleh detasemen Marinir Kerajaan Inggris, menyandera supertanker Grace 1 yang membawa minyak Iran, di Selat Gibraltar pada hari Kamis lalu, atas permintaan dari Amerika Serikat.

Kemudian pada hari itu, Kementerian Luar Negeri Iran memanggil duta besar Inggris untuk negara itu, Rob Macaire, untuk memprotes keras atas langkah tersebut. Kementerian Luar Negeri Iran menyebut, langkah Marinir Kerajaan Inggris sama dengan tindakan bajak laut.

Sementara itu, London mengklaim, kapal tanker itu membawa minyak Iran ke Suriah, yang berada di bawah sanksi Uni Eropa. Namun Iran dengan tegas mengatakan, pertama, kapal tanker itu tidak menuju ke Suriah, dan kedua, Iran bukan anggota anggota Uni Eropa dan juga tidak tunduk pada embargo ekonomi Eropa.

Tehran meminta pembebasan segera penyaderaan kapal tanker minyak dan memperingatkan bahwa tanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan provokatif ini jatuh di London. "Saya memperingatkan Inggris, Anda adalah inisiator rasa tidak aman di laut, dan Anda nantinya akan memahami dampaknya,” kata Presiden Rouhani pada Rabu.

Iran mengatakan AS berada di belakang langkah yang mencoba menurunkan penjualan minyak Iran ke nol sebagai bagian dari kebijakan tekanan maksimumnya terhadap Republik Islam.

Para pejabat Iran menegaskan kembali bahwa kebijakan AS ini tidak akan memberikan hasil apa pun bagi Washington karena orang-orang Iran sangat mengenal budaya perlawanan.

"Kami telah menjual minyak dan penjualan minyak kami meningkat dari hari ke hari," kata Jahangiri. [IT]
Comment