0
Saturday 20 July 2019 - 13:23
Iran - Inggris:

IRGC Mengatakan Menangkap Kapal Tanker Minyak Inggris di Selat Hormuz

Story Code : 805931
British-flagged Stena Impero vessel.jpg
British-flagged Stena Impero vessel.jpg
Departemen Hubungan Masyarakat IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (19/7) bahwa kapal bernama "Stena Impero" telah disita "atas permintaan Pelabuhan Hormozgan dan Organisasi Maritim ketika melewati Selat Hormuz, karena gagal menghormati aturan-aturan maritim internasional."

Kapal tanker minyak dipindahkan ke pantai untuk menjalani proses hukum yang diperlukan, pernyataan itu menambahkan.

Manajemen Kelautan Utara, yang menyita Stena Impero, mengatakan kapal itu membawa 23 anggota awak.

"Manajemen Kelautan Utara belum dapat melakukan kontak langsung dengan kapal itu sejak diberitahukan tentang insiden tersebut pada sekitar 1600 Hari ini, 19 Juli 2019," katanya dalam sebuah pernyataan.

Berbicara dengan kantor berita resmi Iran, IRNA, seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya memberi tahu tentang hal itu mengatakan kapal itu telah melanggar peraturan maritim internasional dengan melewati bagian laut yang dilarang di Selat, mematikan sinyal lacaknya dan mengabaikan peringatan yang dikeluarkan oleh otoritas Iran.

"Kapal tanker itu mematikan pelacaknya dan mengabaikan beberapa peringatan oleh IRGC sebelum disita," kata sumber itu kepada IRNA.

Kepala Organisasi Pelabuhan dan Maritim provinsi Hormozgan mengatakan kepada Press TV, badan itu menemukan bahwa kapal tanker Inggris itu gagal menanggapi panggilan darurat oleh kapal penangkap ikan Iran yang dilanda kecelakaan karena telah mematikan pelacaknya.

Pasukan IRGC yang berpatroli di daerah itu kemudian dipanggil untuk mengawal kapal tanker itu ke tempat di mana organisasi itu dapat menyelidiki masalah tersebut, tambahnya.

Seorang pejabat yang mendapat informasi dari Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran mengatakan bahwa selain pelanggaran yang disebutkan sebelumnya, kapal itu juga "melepaskan residu minyak dari kapal tankernya di Teluk Persia".

Pejabat maritim Iran yang tidak disebutkan namanya itu menekankan bahwa banyak pelanggaran kapal itu dianggap sebagai pelanggaran terhadap konsep "lintasan tidak bersalah," mengacu pada undang-undang kelautan yang terkait dengan lewatnya kapal-kapal melalui perairan teritorial negara lain.
Pemerintah Inggris telah menunda pertemuan kabinet darurat besar dengan pejabat COBRA yang hadir untuk menilai perkembangan tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan bahwa kapal kedua juga disita. Dia menggambarkan penangkapan kedua tanker itu sebagai "tidak bisa diterima".[IT/r]
 
Comment