Islam Times - Zarif: Jangan Bermain-main Dengan Iran

IslamTimes- "Kami mengatakan, 'Anda dapat memulai perang, tetapi Anda tidak akan menjadi orang yang mengakhirinya,'" Zarif mengatakan kepada New Yorker minggu ini saat berada di Amerika untuk sesi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan kepada New Yorker saat berada di New York pada Kamis (18/7/19). bahwa Iran akan selalu menanggapi dengan tegas setiap tindakan permusuhan terhadap wilayah dan kepentingannya.

"Kami selalu merespons," Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan kepada koresponden New Yorker pada hari Kamis, di New York. Pelajaran yang bisa diambil disini adalah "jangan bermain-main dengan Iran."

"Kami mengatakan, 'Anda dapat memulai perang, tetapi Anda tidak akan menjadi orang yang mengakhirinya,'" Zarif mengatakan kepada New Yorker minggu ini saat berada di Amerika untuk sesi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.

"Kami akan bertahan hidup, kami akan makmur, lama setelah Presiden Trump tersingkir," kata Zarif, pada sesi kedua dengan sekelompok kecil wartawan, Kamis."

Komentar ini muncul ketika IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa pihaknya menyita sebuah kapal tanker Inggris 'Stena Impero' yang melanggar ”atas permintaan Pelabuhan Hormozgan dan Organisasi Maritim ketika melewati Selat Hormuz, karena gagal mematuhi aturan-aturan maritim internasional.” Minyak kapal tanker dipindahkan ke pantai untuk menjalani proses hukum yang diperlukan, pernyataan itu menambahkan.

Seorang pejabat maritim Iran yang tidak disebutkan namanya mengatakan kapal itu telah melanggar peraturan maritim internasional dengan melewati bagian maritim yang dilarang di Selat, mematikan sinyal pelacakan dan mengabaikan peringatan yang dikeluarkan oleh otoritas Iran.

Pada 4 Juli, Marinir Kerajaan Inggris di Gibraltar menyerbu Grace 1 milik Iran dan menahannya, menuduhnya membawa minyak ke Suriah dalam kemungkinan pelanggaran sanksi Uni Eropa terhadap negara Arab itu. Iran mengutuk tindakan itu sebagai "pembajakan" dan menyerukan pembebasan segera kapal tanker itu.(IT/TGM)