Islam Times - Hossein Amir-Abdollahian: Bahrain Tetap Ada, Rezim al-Khalifa akan Tenggelam

Islam Times - Rezim al-Khalifa, yang telah mengubah Bahrain menjadi laboratorium untuk uji coba kebijakan kotor rezim Israel, akan segera tenggelam, tulis Direktur Jenderal Parlemen Iran untuk Urusan Internasional Hossein Amir-Abdollahian di akun Tweeternya pada Ahad, 21/07/19.

"Pernah Menlu Sheikh Khalid Bahrain mengatakan kepada saya bahwa 'Bahrain akan tenggelam dalam 100 tahun,” tulis pejabat Iran itu.

"Saya percaya Bahrain akan tetap ada, tetapi rezim al-Khalifa, yang telah mengubah Bahrain menjadi laboratorium untuk menguji kebijakan kotor Israel, akan segera tenggelam," tambah Amir-Abdollahian.

Ribuan pengunjuk rasa anti-rezim mengadakan demonstrasi di Bahrain hampir setiap hari sejak pemberontakan rakyat dimulai di sana pada pertengahan Februari 2011.

Warga menuntut agar rezim al-Khalifah melepaskan kekuasaan dan memungkinkan didirikannya sistem yang adil yang mewakili semua warga Bahrain.

Manama berusaha keras menekan tanda-tanda perbedaan pendapat. Pada 14 Maret 2011, pasukan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dikerahkan untuk membantu Bahrain dalam penumpasannya.

Puluhan orang kehilangan nyawa mereka dan ratusan lainnya menderita luka-luka atau ditangkap sebagai akibat dari tindakan keras rezim al-Khalifah. Rezim juga secara rutin mencabut kewarganegaraan para pembangkang.

Pada akhir Juni 2019 dan dalam sebuah wawancara yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan The Times of Israel di sela-sela lokakarya Manama yang disponsori Washington mengenai kesepakatan Timur Tengah yang sangat kontroversial oleh Presiden AS Donald Trump Menteri Luar Negeri Khalid bin Ahmed al-Khalifah mengakui "hak atas keberadaan" Israel dan mengatakan rezim ada di sana untuk tinggal, tentu saja."

"Siapa yang kami tawarkan perdamaian, kepada Prakarsa Perdamaian [Arab]? ... Kami menawarkannya kepada Israel," katanya. "Kami ingin hubungan yang lebih baik dengannya, dan kami menginginkan perdamaian dengannya." [IT]