Tidak Ada Negara Yang Bisa Gantikan Minyak Iran 

Pasar minyak berada di bawah tekanan dari eskalasi kebijakan tekanan AS terhadap Iran, yang merupakan produsen utama OPEC dengan lebih dari 2 juta barel per hari.

Setelah berjanji untuk mendorong pendapatan minyak Iran menjadi nol, AS memutuskan untuk tidak memperpanjang keringanan sanksi kepada delapan importir minyak mentah Iran setelah pengecualian berakhir pada awal Mei.

Ditanya apakah Arab Saudi, UEA, atau Irak dapat mengisi kesenjangan dalam pasokan, Zangeneh menekankan bahwa tidak ada negara yang bisa menggantikan minyak Iran.

"Mereka memiliki produksi sendiri, tetapi mereka tidak dapat mengganti minyak kita," kata menteri Iran.

Dia berbicara kepada wartawan pada hari Minggu (21/7/19) setelah pertemuan dengan mantan menteri minyak Iran tentang status dan mekanisme ekspor minyak.

Ditanya apakah ketegangan baru-baru ini antara Iran dan Inggris mengenai tanker minyak telah mempengaruhi harga minyak di pasar, Zangeneh mengatakan "ketegangan belum mempengaruhi harga minyak di pasar, tetapi kita harus mempertimbangkan pengembangan dengan hati-hati, karena salah satu dari kapal tanker kita terlibat dan kami memiliki batasan dalam hal ini. AS dan sekutu menciptakan batasan bagi kami dengan ini kami harus berhati-hati. "

Dia merujuk pada penyitaan ilegal sebuah kapal tanker minyak yang dioperasikan Iran, Grace 1, di Gibraltar oleh British Royal Marines pada 4 Juli, dan penyitaan Iran atas sebuah kapal tanker Inggris 'Stena Impero' yang melanggar hukum pada hari Jumat karena sedang melewati sebuah maritim terlarang di Selat Hormuz, dan melanggar peraturan internasional.(IT/TGM)