0
Wednesday 24 July 2019 - 12:44

IMF Peringatkan Ekonomi Dunia Genting pada 2020

Story Code : 806727
IMF
IMF
Kegentingan tersebut mereka sampaikan dalam update Outlook Ekonomi Dunia kuartalan yang mereka keluarkan kemarin. Dalam outlook tersebut mereka meramalkan ekonomi dunia pada tahun ini hanya akan menyentuh 3,2 persen, atau turun dibandingkan proyeksi April yang masih 3,3 persen.

Sementara itu untuk 2020, mereka meramalkan ekonomi dunia akan tumbuh 3,5 persen, lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang 3,6 persen.

Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan kegentingan tersebut merupakan imbas dari ketegangan dagang yang terjadi antar negara belakangan ini. Kegentingan juga terjadi akibat berlanjutnya ketidakpastian keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Dua permasalahan tersebut mengakibatkan ekonomi dunia sulit untuk berlari dengan kencang. "Pertumbuhan ekonomi global lambat dan genting. Kondisi tersebut terjadi akibat ketidakpastian ketegangan dagang yang tinggi meski AS dan China berupaya untuk gencatan senjata dan prospek Brexit," katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (24/7).

Gopinath mengatakan kegentingan ekonomi bisa terjadi pada 2020 mendatang karena hampir 70 persen pemulihan ekonomi bergantung pada peningkatan kinerja pertumbuhan pasar di negara berkembang. Di saat kondisi tidak pasti, ekonomi negara berkembang ikut dibayangi ketidakpastian.

IMF menyatakan agar kekhawatiran tersebut tidak benar-benar terjadi, ketidakpastian ekonomi global harus segera dihentikan. Mereka menekankan bahwa penyelesaian ketidakpastian ekonomi global menjadi masalah paling mendesak untuk segera dibenahi agar ekonomi dunia bisa tumbuh dengan baik.

Salah satu penyelesaian ketidakpastian yang mereka ingin segera dilakukan adalah soal kebijakan perang tarif. IMF minta semua negara tidak lagi menggunakan serangan tarif untuk menyelesaikan konflik dagang mereka.

"Salah langkah dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut bisa memberikan efek melemahkan pada pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja," katanya. [IT/CNNIndonesia]


 
Comment