Islam Times - Pengacara Internasional: "AS Tidak Memiliki Pendirian untuk Memulai Penegakan Hukum Uni Eropa"

Pengacara Internasional: "AS Tidak Memiliki Pendirian untuk Memulai Penegakan Hukum Uni Eropa"

IslamTimes - Pengacara internasional dan komentator politik Barry Grossman mengatakan Amerika Serikat "tidak memiliki pendirian untuk memulai penegakan hukum Uni Eropa," sebagai tanggapan terhadap Departemen Kehakiman AS yang mengeluarkan surat perintah untuk penyitaan kapal supertanker Iran Grace 1.

Pengadilan Federal AS di Distrik Columbia mengeluarkan surat perintah penyitaan untuk kapal tanker minyak Iran, Grace 1 pada hari Jumat (16/8), sehari setelah Mahkamah Agung Gibraltar mengkonfirmasi pelepasan kapal, yang disita oleh Marinir Inggris di Selat Gibraltar.

"Amerika Serikat sekarang berpikir dia adalah penegak hukum UE juga dan karenanya berhak mengabaikan keputusan Mahkamah Agung Gibraltar," kata Grossman kepada Press TV pada hari Sabtu (17/8).

"Hakim Pengadilan Federal AS yang mengeluarkan surat perintah itu adalah alat dari urutan terburuk karena harus jelas bagi siapa pun yang memiliki IQ di atas suhu kamar bahwa AS tidak memiliki hak untuk memulai tindakan penegakan hukum yang menargetkan tindakan oleh orang non-Amerika di luar negeri dengan meminta Hukum Uni Eropa,” katanya.

Surat perintah Departemen Kehakiman diresmikan pada hari Jumat (16/8) berbunyi, “Surat perintah penyitaan dan pengaduan disita hari ini di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia menuduh bahwa Tanker Minyak 'Grace 1,' berisi minyak bumi di atasnya dan $ 995.000,00 dikenakan penyitaan berdasarkan pelanggaran Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA), undang-undang penipuan bank, dan undang-undang pencucian uang, serta secara terpisah undang-undang penumpasan terorisme. ”

Departemen Kehakiman juga menuduh bahwa ada "skema untuk secara tidak sah mengakses sistem keuangan AS untuk mendukung pengiriman ilegal dari Iran ke Suriah.

Pasukan angkatan laut Inggris secara ilegal mengambil Grace 1 dan muatannya 2,1 juta barel minyak di Selat Gibraltar pada 4 Juli dengan dalih bahwa supertanker itu diduga membawa minyak mentah ke Suriah karena melanggar sanksi unilateral Uni Eropa terhadap negara Arab.

Tehran, bagaimanapun, menolak klaim London bahwa kapal tanker itu sedang menuju ke Suriah, mengecam penyitaan itu sebagai "pembajakan laut."[IT/r]