Diplomasi Iran Bertumpu Pada Penjagaan Perdamaian Dan Keamanan di Kawasan

Seorang anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mengatakan keberadaan diplomasi Republik Islam bertumpu pada kebijakan menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.

"Kebijakan Republik Islam bertumpu pada pelestarian perdamaian dan keamanan di kawasan itu, dan kami akan menjaga perdamaian ini dari posisi kekuasaan," kata Alaeddin Boroujerdi dalam pertemuan dengan delegasi parlemen Korea Utara, yang dipimpin oleh Pak Chol-min, Wakil Ketua Majelis Rakyat Tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea.

Anggota parlemen Iran mengecam kebijakan bermusuhan AS sebagai alasan utama di balik krisis di seluruh dunia, termasuk Timur Tengah dan Semenanjung Korea, dengan mengatakan, “Kurangnya komitmen AS terhadap perjanjian internasional seperti perjanjian nuklir 2015 membuktikan bahwa Washington adalah pihak yang tidak bisa diandalkan untuk berdialog. "

Dalam pertemuan itu, kedua pihak berbicara tentang peningkatan kerja sama antara Teheran dan Pyongyang tentang masalah-masalah parlementer, politik, ekonomi dan internasional.

Pak Chol-min mengatakan instrumen utama AS terhadap negara-negara merdeka, seperti Iran dan Korea Utara, adalah penggunaan sanksi ekonomi. Meskipun demikian, AS tidak dapat mengguncang tekad kedua negara selama beberapa dekade terakhir.

Pejabat Korea menggambarkan kunjungan delegasinya ke Teheran sebagai peluang ideal untuk pengembangan hubungan dan memuji keberhasilan pemerintah Iran dan bangsa Iran dalam berurusan dengan sanksi AS.

Dia mencatat bahwa kedua negara selalu menikmati hubungan yang baik dan ramah di berbagai bidang.(IT/TGM