0
Saturday 31 August 2019 - 18:07
Iran vs Hegemoni Global:

Komandan: Pertahanan Udara Iran Akan Mengalahkan Musuh Jika Dia Membuat Kesalahan

Story Code : 813772
Brigadier General Kioumars Heydari - Commander of the Iranian Army’s ground forces.jpg
Brigadier General Kioumars Heydari - Commander of the Iranian Army’s ground forces.jpg
Dalam pidatonya di provinsi utara Semnan pada Jumat (30/8) malam, Brigadir Jenderal Heidari menunjuk langkah Iran dengan  menembak jatuh pesawat mata-mata AS di perairan wilayah selatan baru-baru ini dan mengatakan, “Hari ini, wilayah udara Republik Islam Iran adalah yang paling aman. Di dalam dunia."

"Setiap kali musuh melakukan kesalahan, mata tajam dari Pertahanan Udara (Angkatan) negara kita tidak akan memberikannya kesempatan (untuk menanggapi) dan akan menghadapi agresor dalam sepersekian (detik)," tambah komandan itu.

Dia lebih jauh menyoroti pentingnya kekuatan Iran dan meminta semua warga di negara itu untuk melestarikan dan melindunginya.

Pernyataan itu datang dengan latar belakang meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS setelah Republik Islam menembak jatuh pesawat mata-mata AS yang canggih di atas perairan teritorialnya.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan pada tanggal 20 Juni bahwa sebuah pesawat mata-mata AS yang melanggar wilayah udara teritorial Iran pada dini hari dan ditembak jatuh oleh unit pertahanan udara Pasukan Dirgantara IRGC di dekat wilayah Kooh-e-Mobarak di provinsi selatan Hormozgan.

Drone yang mengganggu itu dilaporkan ditembak oleh sistem rudal pertahanan udara Iran "Khordad-3".

Kemudian pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah membatalkan serangan balasan terhadap sejumlah target di Iran dan mengatakan bahwa dia siap untuk berbicara dengan para pemimpin Iran dan mencapai pemahaman yang akan memungkinkan negara untuk meningkatkan prospek ekonominya. "Apa yang ingin saya lihat dengan Iran, saya ingin melihat mereka memanggil saya."

"Saya menantikan hari di mana kita benar-benar dapat membantu Iran. Kami tidak ingin menyakiti Iran, " tambah Trump.

Namun, pada 24 Juni, Trump mengumumkan sanksi baru terhadap para pejabat tinggi Iran, termasuk kantor Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei, menteri luar negeri Iran, dan komandan senior Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).[IT/r]
 
Comment