Rusia: Serangan AS di Suriah adalah Pelanggaran Perjanjian Idlib

Pada hari Sabtu (31/8), Komando Pusat AS mengatakan pasukan Amerika telah mengenai apa yang diklaimnya sebagai "fasilitas al-Qaeda" di utara Idlib, lapor Reuters.

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengatakan Washington belum memberi tahu Moskow sebelum serangan itu, yang menyebabkan korban dan membahayakan gencatan senjata yang dilakukan di sana, kata kantor berita Rusia TASS.

Rusia telah membantu militer Suriah melawan militan dan teroris atas permintaan Damaskus sejak 2015.

AS mulai memimpin koalisi yang tidak sah dari sekutu-sekutunya dalam upaya melawan kelompok teroris Takfiri, Daesh di negara Arab. Kehadiran itu telah berlangsung meskipun Damaskus dan sekutunya mencabut kelompok teroris itu dua tahun lalu.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan udara AS telah melanggar perjanjian sebelumnya.
 
Washington dan Moskow di masa lalu telah membuat pengaturan yang bertujuan, antara lain, menghindari tabrakan udara di wilayah udara Suriah.

Serangan AS terjadi pada hari ketika militer Suriah telah merencanakan untuk menarik diri dari zona de-eskalasi yang dipantau Moskow di Idlib untuk membantu upaya dekonflikasi.[IT/r]