Islam Times - Mantan Jaksa AS: Trump Mungkin Mendapat Hukuman Penjara 'Tidak Menyenangkan'

IslamTimes - Presiden AS Donald Trump dapat diberikan hukuman penjara "tidak menyenangkan" karena mantan pengacara pribadinya Michael Cohen telah setuju untuk membantu kantor pengacara distrik New York sebagai bagian dari penyelidikan profil tinggi ke dalam Organisasi Trump, menurut Mantan pengacara AS Joyce Vance.

Cohen baru-baru ini diwawancarai oleh jaksa penuntut dengan kantor kejaksaan distrik New York ketika mereka mencoba menggali lebih dalam laporan bahwa organisasi Trump menangani pembayaran diam-diam yang dilakukan kepada mantan aktris porno Stormy Daniels dan mantan model Karen McDougal dalam kemungkinan pelanggaran undang-undang keuangan kampanye, CNN melaporkan, mengutip sumber yang akrab dengan penyelidikan.

Mereka mengadakan wawancara di penjara federal Otisville, di mana Cohen saat ini menjalani hukuman tiga tahun yang dijatuhkan kepadanya tahun lalu, atas berbagai kejahatan setelah dia mengaku bersalah, termasuk pelanggaran dana kampanye, penipuan pajak dan penipuan bank saat bekerja untuk Trump.

Sumber anonim juga mengatakan kepada NBC News bahwa Cohen telah menyetujui jaksa untuk "memberikan informasi tentang operasi bisnis presiden."

Cohen dan pejabat dari kantor jaksa distrik di penjara Otisville bulan lalu, sumber itu menambahkan.

Ditanya dalam MNSBC apakah Trump melakukan kejahatan dengan membayar uang diam kepada Daniels dari dana kampanye dan menyembunyikannya dengan catatan palsu, Vance tidak mengesampingkan kemungkinan kegiatan kriminal.

"Apa yang tampaknya menjadi fokus jaksa adalah gagasan bahwa akan ada catatan bisnis palsu yang akan diserahkan," jelasnya. "Biasanya itu adalah pelanggaran ringan. Tetapi jika Anda menyerahkan catatan bisnis palsu dalam upaya untuk menyembunyikan kejahatan lain - di sini, mungkin kejahatan federal yang melibatkan penipuan dana kampanye - maka itu menjadi tindak pidana dan Anda benar-benar dalam air panas."

"Apa yang kami dengar dalam kesaksian ini adalah bahwa ada upaya untuk mengubah [pembayaran uang rahasia] menjadi biaya hukum dan kemungkinan itulah bagaimana organisasi Trump melaporkannya dalam catatan bisnis, sebagai biaya yang legal," tambahnya.[IT/r]