0
Thursday 19 September 2019 - 16:51

Akademisi Iran Luncurkan Petisi Pembebasan Ilmuwan Stem Cell Iran yang di Penjara di AS

Story Code : 817133
Masoud Soleimani
Masoud Soleimani
Berikut isi petisi berbahasa Inggris yang digalang oleh Mojtaba Rezakhah, Asisten Dosen di Universitas TMU Iran.

"Masoud Soleimani, professor of biology at Tarbiat Modares University has been detained by the FBI since 7 October 2018 for unacceptable charges. He was invited by Mayo Clinic in Minnesota for leading a research program there and was arrested at the airport upon his arrival in the US and transferred to a prison in Atlanta last October. He has since been held behind bars in jail in Atlanta without bond and is held in a ward where criminals are jailed. The US authorities have imprisoned the hematology researcher without providing any evidence against him.

Professor Soleimani is widely known in the field of hematology research and has no criminal history anywhere in the world. Unfortunately, professor Soleimani suffers from Irritable bowel syndrome (IBS) and he doesn't have access to his medicine in jail. Moreover, as a result of unjust conditions in jail, he has become nearsighted and he doesn't even have access to the glasses.

We, who sign this petition believe that Professor Soleimani should be treated according to his dignity and must be freed from the jail immediately
".

Rujuk situs https://www.change.org/p/united-nations-release-professor-masoud-soleimani-from-unjust-prison?

Para akademisi Iran mengundang semua oran dan rekan-rekan dosen, professor dan akademisi di seluruh dunia untuk bergabung dalam petisi.

Presiden Universitas Tarbiat Modares Mohammad Taqi Ahmadi menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi mengerikan yang dialami oleh Dr. Soleimani.

"Kami prihatin dengan kondisi kesehatan Massoud Soleimani. Dr. Soleimani tidak dalam kondisi yang diinginkan di penjara dan semua akademisi, bahkan di AS mengutuk penahanannya," kata Ahmadi kepada wartawan di Tehran, Rabu, 19/09/19.

Ditambahkannya, Soleimani ditahan di pusat penahanan yang juga menampung para penjahat berbahaya.

Sementara Rasoul Soleimani, saudara lelaki Dr. Soleimani, pada Rabu mengatakan, kondisi kesehatan ilmuwan Iran itu memburuk dan dia telah kehilangan lebih dari 15 kg berat badannya.

"Dia belum memiliki akses obat utamanya," tambahnya, dan memperingatkan bahwa saudaranya itu dalam bahaya.

Dalam sambutan yang relevan pada hari Senin, Menteri Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Teknologi Iran Mansour Gholami mengutuk AS yang memperpanjang penahanan profesor Soleimani, dan menggambarkannya sebagai langkah keluar dari permusuhan semata terhadap Iran.

"Amerika telah menahan ilmuwan Iran di tahanan karena permusuhan dan tanpa bukti dan alasan, dan mereka harus segera membebaskan profesor terkemuka," kata Gholami kepada FNA.

Ditegaskannya, pemerintah AS seharusnya membiarkan Soleimani menikmati hak hukum penuhnya sejak dia ditahan, tetapi AS tidak pernah melakukannya, dan karenanya, berkewajiban untuk mengimbangi berbagai kerugian moral dan fisik yang ditimbulkan pada Ilmuwan Iran itu".

Rasoul Soleimani kemungkinan dipenjara karena menolak kerja sama dalam proyek penelitian yang sangat penting bagi AS beberapa tahun yang lalu, dan berada di bawah tekanan untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat.

"Sekitar 7 tahun yang lalu, dia pergi ke California untuk sebuah proyek penelitian, dan di sana dia menerima beberapa tawaran yang menarik, tetapi menolaknya," katanya.

"Sejauh yang saya tahu, dia tidak akan menerima kerja sama dengan AS bahkan jika dia dipenjara seumur hidup," kata saudara Dr. Soleimani.

Saudara Dr. Soleimani juga mengeluhkan AS yang memenjarakan saudaranya selama lebih dari 11 bulan tanpa mengadakan sesi pengadilan dan tanpa bukti untuk melawannya. [IT/Onh]


 
Comment