1
Wednesday 25 September 2019 - 14:32

Ribuan Demonstran Terus Tuntut Mundur Presiden Mesir el-Sisi

Story Code : 818245
Protes Mesir
Protes Mesir
Aksi demonstrasi anti pemerintah itu dikoordinir oleh Mohammed Ali, berusia 45 tahun, seorang pekerja konstruksi dan aktor paruh waktu yang kemudian menjadi eksil di Spanyol. Dia mengunggah video di sosial media menuduh el-Sisi korup dan munafik.

Dikutip dari New York Times, 24 September 2019, dalam tiga minggu sejak video pertamanya muncul, Ali telah menjadi whistle-blower, penentang el-Sisi dan seorang pelopor protes, dan cerita pemerintahan korup telah mengubah dirinya menjadi suara oposisi utama terhadap Presiden.

Untuk sebagian pengunjuk rasa, Ali tidak terlalu menginspirasi dibanding kesempatan untuk melampiaskan rasa frustrasi mereka.

"Saya memprotes karena cara Sisi berkuasa itu salah dan memalukan," kata Ali Mohamed, 19 tahun, seorang warga lingkungan kelas pekerja Kairo di Boulaq yang melakukan streaming langsung beberapa demonstrasi Lapangan Tahrir pada Jumat. "Mesir pantas mendapatkan lebih baik daripada tanahnya dijual atau rakyatnya dipenjara."

"Orang-orang hanya menunggu kesempatan untuk memprotes, dan video Mohamed Ali bukanlah alasan sebenarnya mengapa mereka melakukannya. Alasannya adalah orang ingin mengambil tindakan," tambahnya.

Pada Sabtu malam, sekitar 200 pengunjuk rasa di kota Suez di Laut Merah berhadapan dengan petugas polisi yang menembakkan peluru dan gas air mata, menurut unggahan di media sosial dan seorang saksi mata.

Di Kairo, polisi sebelumnya membanjiri Lapangan Tahrir pada hari Sabtu, di mana demonstrasi massa selama Arab Spring delapan tahun lalu menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak dan meningkatkan harapan untuk perubahan demokratis.

Dalam sebuah video yang diunggah Sabtu malam, Ali menyerukan protes baru terhadap El-Sisi yang akan berlangsung Jumat ini.

"Kita harus berhenti mendewakan presiden," katanya dalam video, mendesak militer untuk menggulingkan el-Sisi dari kekuasaan.

Meskipun polisi tidak membunuh demonstran pada hari Jumat, pasukan keamanan tidak ragu-ragu untuk menggunakan kekuatan mematikan di masa lalu, dan el-Sisi kemungkinan akan memerintahkan penumpasan yang cepat dan menyeluruh jika protes tetap ada.

Sejak berkuasa dalam kudeta militer 2013, el-Sisi telah menguatkan cengkeramannya melalui penindasan yang keras yang telah membungkam kritik dan membatasi kebebasan berbicara.

Sebuah kelompok pemantau Mesir, Egyptian Center for Economic and Social Rights, mengatakan pada hari Minggu bahwa setidaknya 274 orang telah ditangkap pada protes tersebut, dan beberapa demonstran telah melaporkan dipukuli dan ditembak dengan gas air mata.[IT/Onh/Tempo]



 
Comment