0
Wednesday 25 September 2019 - 19:10
Mesir dan Gejolak Afrika:

Pemimpin Mesir dan Qatar Saling Tuduh Soal Konflik di Libya

Story Code : 818335
Egypt’s President Abdel Fattah el-Sisi speaks at the UN headquarters in New York.jpg
Egypt’s President Abdel Fattah el-Sisi speaks at the UN headquarters in New York.jpg
Berbicara dihadapan para delegasi dan para pemimpin dunia di UNGA di New York pada hari Selasa (24/9), Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi meminta semua negara untuk membantu menghentikan konflik di Libya.

Libya dilanda kekacauan sejak 2011, ketika intervensi NATO dalam pemberontakan populer di negara itu menyebabkan penggulingan diktator lama Muammar Gaddafi dan eksekusi oleh pejuang yang tidak patuh. Sejak itu, Libya telah terbagi menjadi dua kubu saingan, satu terletak di timur dan yang lainnya di barat negara itu dan masing-masing didukung oleh sejumlah milisi.

Pemerintah Sisi, bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi, mendukung jenderal pembangkang Khalifa Haftar dari kamp timur, yang bertentangan dengan pemerintah yang diakui internasional di negara itu, di barat.

Terlepas dari dukungan itu, Sisi mengatakan dalam pidatonya , para pemimpin dunia perlu "mencegah intervensi aktor-aktor eksternal dalam urusan internal Libya."

"Konflik ini perlu dihentikan," kata Sisi. "Sudah saatnya untuk mengambil sikap tegas dan tepat untuk mengatasi akar penyebab krisis Libya secara komprehensif, dan [itu] dapat dicapai dengan berkomitmen penuh pada rencana PBB."

Dia mencatat pentingnya “mengidentifikasi semua institusi nasional untuk menyelamatkan tetangga kita tercinta dari kekacauan yang terjadi selanjutnya oleh milisi.”[IT/r]
 
Comment