0
Saturday 28 September 2019 - 15:26

Menlu Retno Marsudi Bahas Kerja Sama Ekonomi Negara Sahabat

Story Code : 818852
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan para menteri luar negeri dari negara sahabat di sela-sela sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri.  (Tempo.co)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan para menteri luar negeri dari negara sahabat di sela-sela sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri. (Tempo.co)
Pada hari ketiga Sidang Majelis Umum di New York, Amerika Serikat, Menlu Retno melakukan pertemuan bilateral dengan enam negara.

“Hari ini saya telah bertemu mitra-mitra saya para Menteri Luar Negeri dari enam negara, yaitu Luxembourg, Belanda, Saudi Arabia, Bahrain, Australia dan Timor Leste," kata Retno dalam keterangannya.

Selama bertemu mitranya, Retno banyak menggunakan kesempatan tersebut untuk bahas peningkatan kerja sama ekonomi. Sedangkan dalam pertemuan dengan Arab Saudi, difokuskan untuk bahas tindak lanjut hasil kunjungan Raja Salman belum lama ini ke Indonesia.

Indonesia - Arab Saudi sepakat perlunya pembentukan High Level Summit antara Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu, Menlu juga bahas mengenai status kerja sama antara Pertamina dan Aramko, dimana saat ini tengah dilakukan proses evaluasi asset dari Pertamina.

Sementara itu pada pertemuan dengan Menlu Bahrain, Khalid bin Ahmed bin Mohammed Al Khalifa, Menlu Retno menyoroti soal peningkatan kerja sama bilateral. Saat ini tengah dilakukan finalisasi Visa on Arrival bagi pemegang paspor biasa bagi WNI yang ingin berkunjung ke Bahrain.

Adapun dalam pertemuan dengan Menlu Luxembourg, disampaikan keinginan Luxembourg untuk segera melakukan finalisasi dan menandatangani MoU mengenai Air Servises Agreement.

Retno juga melakukan Pertemuan Trilateral dengan Menlu Australia dan Menlu Timor Leste. Pertemuan tiga Menteri tersebut membahas pengembangan konektivitas antar ketiga negara. Pembukaan jalur laut antara Darwin, Kupang, dan Dili, serta jalur penerbangan dari Kupang ke Perth.

"Ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik, apalagi jika MOU pengaturan perbatasan dan pergerakan orang, khususnya dengan Timor Leste, telah disepakati," kata Retno.[IT/Tempo.co]



 
Comment