0
Thursday 3 October 2019 - 14:12

Tolak Dimakzulkan, Trump Caci Maki Partai Demokrat Via Twitter

Story Code : 819864
Donald
Donald
Hanya dua jam setelah Trump mencaci, Vladimir Putin berbicara mengatakan dia yakin pemimpin Amerika Serikat tidak melakukan kesalahan selama percakapan dengan Volodymyr Zelensky.
 
Presiden AS yang dikecam, menggunakan Twitter untuk menuduh politisi dari Partai Demokrat yang menyerukan dia dimakzulkan menjelang pemilu 2020 hanya membuang-buang waktu semua orang.

"Tiada gunanya, Demokrat harus fokus membangun negara kita, tidak menyia-nyiakan waktu dan energi semua orang dengan BULLS***, yang merupakan apa yang telah mereka lakukan sejak saya terpilih di tahun 2016,” tulis Trump.
 
"Carilah kandidat yang lebih baik kali ini, kamu akan membutuhkannya!" semburnya, dikutip dari The Sun, Rabu 2 Oktober 2019.
 
Sebelumnya Trump menyasar kepala Komite Intelijen DPR asal Demokrat, Adam Schiff. "Ini adalah tipuan. Ini adalah kejahatan penipuan pada rakyat Amerika tetapi kita akan bersama terus dengan Schiff dan Pelosi yang licik,” tuturnya.
 
Trump kemudian menggandakan caciannya dengan klaim tanpa bukti bahwa Schiff membantu pembocor rahasia itu menulis pengaduan terhadap dirinya.
 
Ketika pengacara dari sang pembocor, Mark Zaid, ditanya oleh CNN apakah Schiff atau Komite Intel membantu pengaduan dengan cara apa pun, jawabannya: "Sama sekali tidak."
 
Presiden AS menghadapi ancaman pemakzulan terbaru atas klaim bahwa ia berupaya minta bantuan Zelensky untuk menyelidiki saingannya, Joe Biden. Demokrat pekan lalu meluncurkan penyelidikan resmi guna mengumpulkan bukti dalam upaya baru memaksa Trump turun dari jabatan.
 
Namun, Vladimir Putin lantas mengatakan tidak ada kompromi dalam transkrip panggilan tersebut. "Saya tidak melihat ada kompromi dalam percakapan antara Trump dan Zelensky," katanya.
 
"Presiden Trump berpaling kepada seorang kolega dengan permintaan untuk menyelidiki kemungkinan korupsi terkait dengan anggota-anggota pemerintahan sebelumnya. Setiap kepala negara harus melakukan hal yang sama,” menurut Putin.
 
"Mereka sudah menggunakan alasan apa pun untuk menyerang Presiden Trump. Sekarang ini Ukraina," cetusnya.
 
Putin kemudian membidik laporan Mueller, yang menyimpulkan bahwa Rusia mencoba mengacaukan pemilu 2016 buat mendukung Trump. Tetapi tidak membuat bukti kolusi antara kubu Trump dan Moskow.
 
"Dia tidak menemukan bukti bahwa kami berkolusi dengan Trump sebelumnya, tetapi mengatakan ada risiko bahwa kami mungkin melakukannya di masa depan. Ini lucu kalau bukan menyedihkan," kata Putin.
 
Apakah Rusia akan mencoba mencampuri pemilihan presiden AS tahun 2020, Putin bercanda: "Saya akan membiarkan Anda mengetahui rahasia..ya! Kami benar-benar akan... Jangan beritahu siapa pun."
 
Trump mengumumkan akan mengajukan tuntutan hukum terhadap beberapa orang yang terlibat dalam mendorong penyelidikan Mueller yang kontroversial.
 
Gedung Putih pekan lalu merilis transkrip panggilan telepon musim panas ini antara Trump dan Zelensky yang baru terpilih.Bocoran telepon menunjukkan Trump memintanya untuk menyelidiki Biden dan Demokrat sedang melihat apakah Trump menggunakan paket bantuan USD400 juta yang tertunda sebagai pengungkitnya. [IT/Medcom]


 
Comment