Iran Minta Turki Segera Akhiri Serangan di Suriah

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 10/10/19, Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan keprihatinan terkait operasi militer Turki di dalam wilayah Suriah, memperingatkan kondisi kemanusiaan di bawah serangan dan konsekuensi akibat yang ditimbulkan terhadap warga sipil, dan menyerukan penarikan pasukan Turki dari tanah Suriah.

"Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran memahami masalah keamanan Turki, dan, sebagaimana telah disebutkan, Iran percaya bahwa tindakan militer tidak hanya tidak akan menghilangkan masalah keamanan negara (Turki), tetapi juga menyebabkan kerusakan keuangan dan kemanusiaan yang luas, dan karenanya, menyuarakan penentangannya terhadap tindakan semacam itu,", kata kemenlu dalam sebuah pernyataan.

"Seperti yang sudah diumumkan, Republik Islam Iran menganggap situasi saat ini di kawasan itu sebagai akibat dari campur tangan ekstra-regional, terutama dari Amerika Serikat," tambahnya.

Menyoroti kebijakan Iran tentang "penyelesaian masalah dalam kerangka kapasitas regional," Kementerian Luar Negeri mengatakan Tehran siap memainkan peran dalam mediasi antara Turki dan Suriah, karena Iran telah melakukan kontak dengan kedua negara.

Iran "mempertahankan dan percaya bahwa penyelesaian ketegangan hanya akan mungkin melalui langkah-langkah damai dan dengan menghormati kedaulatan nasional Suriah dan integritas wilayah, serta perjanjian Adana," pernyataan itu .

Otoritas Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani, mendesak pemerintah Ankara untuk menghindari tindakan militer di wilayah Suriah dan mempertimbangkan kembali keputusannya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan serangan itu, yang dimulai dengan serangan udara pada hari Selasa, bertujuan untuk memindahkan pasukan pimpinan Kurdi dari daerah perbatasan dan menciptakan "zona aman" tempat jutaan pengungsi Suriah untuk dikembalikan. [IT/Onh]