0
Saturday 12 October 2019 - 13:12

6 Bulan Menjabat, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Mundur

Story Code : 821554
Kevin McAleenan (wpxi)
Kevin McAleenan (wpxi)
"Kevin McAleenan telah melakukan pekerjaan hebat sebagai Plt Menteri Keamanan Dalam Negeri. Kami telah bekerja sama dengan baik soal perbatasan," demikian cuitan Trump di Twitter.

"Kini Kevin, setelah bertahun-tahun di pemerintahan, ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya dan pergi ke sektor swasta. Selamat Kevin, atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik," imbuh Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/10/2019).

McAleenan baru menjabat posisi tersebut selama enam bulan, menggantikan Kirstjen Nielsen yang telah menjabat selama 1,5 tahun.

Trump mengatakan bahawa dirinya akan mengumumkan Plt Menteri Keamanan Dalam Negeri yang baru, pekan depan. Dikatakannya, ada banyak kandidat hebat untuk posisi tersebut.

Semasa jabatan singkat McAleenan, pemerintahan Trump meningkatkan upaya-upaya untuk menghentikan eksodus migran dari Guatemala, Honduras dan El Salvador dengan meminta Meksiko untuk menghalangi transit mereka dan mewajibkan mereka untuk mengajukan suaka di negara pertama yang mereka masuki -- yang berarti bisa Guatemala atau Meksiko.

Pada Jumat (11/10) waktu setempat, McAleenan mencuit ucapan terima kasih kepada Trump dan menyoroti prestasi departemennya.

"Dengan dukungan (Trump), selama 6 bulan terakhir, kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam mitigasi keamanan perbatasan dan krisis kemanusiaan yang kita hadapi tahun ini, dengan mengurangi penyeberangan (migran) yang melanggar hukum, bermitra dengan pemerintahan di kawasan itu untuk melawan penyelundupan manusia dan mengatasi penyebab migrasi, dan mengerahkan tambahan sumber daya keamanan perbatasan," tulisnya di Twitter.

Sebelumnya, McAleenan mengatakan pada media The Washington Post bahwa dirinya merasa tidak punya kendali atas departemen yang dipimpinnya.

"Yang tidak saya kendalikan adalah nada, pesan, wajah publik, dan pendekatan departemen dalam waktu yang semakin terpolarisasi," ujar McAleenan kepada surat kabar terkemuka itu. "Itu tidak nyaman, sebagai figur senior yang bertanggung jawab," imbuhnya.

Pekan lalu, sebelum memutuskan mundur, McAleenan sempat mengalami insiden yang membuatnya batal menyampaikan pidato di sebuah konferensi akibat terus-menerus diteriaki para demonstran. McAleenan yang dijadwalkan berpidato, dihujat oleh para demonstran yang berteriak soal perlindungan terhadap para imigran. [IT/Detik]


 
Comment