0
Saturday 12 October 2019 - 22:11

Reaksi Pertama Saudi Arabia atas Insiden Tanker Minyak Iran

Story Code : 821709
Reaksi Pertama Saudi Arabia atas Insiden Tanker Minyak Iran
Dalam sebuah pernyatan, badan Saudi itu mengklaim sudah menyiapkan bantuan kepada tanker tetapi tidak berhasil karena SABITI telah mematikan GPS-nya dan tidak menanggapi kontak Saudi.

"Pada pukul 11.47 waktu setempat pada Jumat, sebuah e-mail diterima dari stasiun tepi pantai Jeddah termasuk pesan dari kapten SABITI," kata pejabat Saudi itu, "Pesan itu mengatakan haluan kapal tanker rusak menyebabkan minyak dilepaskan ke laut"

"Sementara data yang diterima dan dianalisis, ditemukan bahwa kapal tanker itu berada di jalurnya, 67 mil dari garis pantai Jeddah," katanya.

"Dengan GPS-nya mati, kapal tanker itu tidak menanggapi panggilan lagi," tambahnya.

"Lokasi kapal tanker itu diperbarui pada 15:50, menggambarkan 79 mil jauhnya dari Jeddah," tambahnya lagi.

Kepala Eksekutif Perusahaan Tanker Nasional Iran (NITC) Nasrollah Sardashti mengatakan pada Jumat bahwa tidak ada negara yang membantu tanker minyak Iran di Laut Merah setelah kecelakaan terjadi pada tanker itu.

Sejauh ini, penyebab kecelakaan kapal tanker minyak masih belum jelas tetapi tumpahan minyak ke laut telah dikendalikan.

Menurut National Iranian Tanker Company (NITC), dua ledakan menghantam kapal tanker minyak Iran, SABITI yang dioperasikan oleh National Tanker Company (NITC) di dekat kota pelabuhan Saudi Jeddah, pada Jumat. Dua ledakan itu, 'kemungkinan oleh rudal', menabrak kapal pada pukul 5:00 dan 5:20 pagi pada hari Jumat sekitar 60 mil dari Jeddah, kata NITC dalam sebuah pernyataan Jumat.

Dikatakan bahwa ledakan mengenai lambung kapal, menyebabkan kerusakan berat pada reservoir utama kapal, yang mengakibatkan tumpahan minyak di Laut Merah.

Para pakar teknis di kapal tanker minyak dan ahli di markas NITC saat ini sedang menyelidiki penyebab ledakan.

Sardashti mengumumkan pada hari Sabtu saat ini kapal SABITI sedang dalam perjalanan pulang dan akan tiba di Iran dalam waktu 9 atau 10 hari. [IT/Onh]


 
Comment