0
Thursday 17 October 2019 - 13:11

Trump: Invasi Turki di Suriah bukan Urusan Kami

Story Code : 822563
Donald Trump
Donald Trump
Invasi Turki ke Suriah pada 9 Oktober dimulai usai Trump memerintahkan penarikan pasukan AS. Sasaran utama Turki adalah pasukan Kurdi, yang merupakan mitra utama AS dalam menghadapi kelompok militan Islamic State (ISIS).
 
"Invasi Turki di Suriah bukan urusan kami. Mereka berdua punya masalah di perbatasan, dan itu bukan perbatasan kami. Kami tidak mau kehilangan banyak nyawa atas itu," ujar Trump, dikutip dari BBC, Rabu 17 Oktober 2019.

"Sudah waktunya kami pulang," lanjut dia.
 
Penarikan pasukan AS memicu kecaman dari sejumlah pihak. AS dinilai telah menelantarkan milisi Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah atau SDF.
 
Kurdi yang merasa ditelantarkan AS, kemudian meminta bantuan ke Pemerintah Suriah. Damaskus pun merespons, dan mengirim pasukannya ke wilayah utara untuk membantu Kurdi.
 
"Siapapun yang mau membantu Suriah dalam melindungi Kurdi akan saya apresiasi, baik itu Rusia, Tiongkok atau Napoleon Bonaparte. Saya berharap mereka semua dapat membantu," tulis Trump.
 
Trump menilai sebaiknya Suriah atau negara-negara lain di kawasan membantu Kurdi menghadapi Turki. Ia mengatakan AS adalah negara yang berlokasi sangat jauh dari Suriah, dengan rentang jarak berkisar 11 ribu kilometer.
 
Turki menganggap milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi atau YPG, yang juga merupakan bagian dari SDF, adalah perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdi (PKK).
 
PKK adalah grup yang telah melancarkan pemberontakan di Turki selama bertahun-tahun. Bagi Trump, PKK adalah kelompok yang lebih berbahaya dari ISIS. [IT/Medcom]


 
Comment